Lokal Bercerita
Piala Dunia Buat Mereka Ingat Nenek Moyang, Kisah Komunitas Borgo di Minut Sulawesi Utara
Komunitas di Borgo masih memiliki marga bernuansa Eropa. Namun, budaya mereka sudah 100 persen Sulawesi Utara.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komunitas Borgo telah jadi bagian dari Sulawesi Utara.
Yang tersisa hanya marga bernuansa Eropa, selebihnya sudah 100 persen Sulut dalam hal budaya.
Namun ada waktu bagi mereka untuk sejenak mengingat nenek moyang, salah satunya ketika Piala Dunia.
Vence Cristofel, warga Desa Kema, Kabupaten Minut, mengaku menjagokan Timnas Portugal dalam setiap pagelaran Piala Dunia.
"Rasanya bangga karena kami punya nenek moyang orang Portugal, Cristiano Ronaldo loh," katanya, Selasa (20/12/2022).
Menurut dia, euforia Piala Dunia membangkitkan kembali ingatan akan nenek moyang mereka yang datang dari Portugal untuk mencari dunia baru dan malah menemukan tambatan hatinya di Kema.
Ia menyebut, di Kampung Kema banyak turunan Portugis, Spanyol, dan Belanda.
"Umumnya jagokan ketiga negara itu," katanya.
Bentangkan Bendera Belanda Saat Piala Dunia 2022, Warga Pesisir Manado Akui Punya Kedekatan Historis
Setiap piala dunia, lokasi tepi pantai di Kelurahan Sindulang 1 Lingkungan 1, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara akan memasang bendera merah, putih, dan biru.
Bendera Belanda itu ada dimana-mana.
Dari tepi pantai, lorong, hingga rumah penduduk.
Pun jelang Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sebuah bendera Belanda berukuran 7x4 meter terpasang di tepi pantai.
Di bawah bendera itu, berdiri sebuah pondok yang dijadikan markas para fans Belanda.