Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lokal Bercerita

Piala Dunia Buat Mereka Ingat Nenek Moyang, Kisah Komunitas Borgo di Minut Sulawesi Utara

Komunitas di Borgo masih memiliki marga bernuansa Eropa. Namun, budaya mereka sudah 100 persen Sulawesi Utara.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Istimewa
Desa Kema 

Dia pun menunjukkan bagian belakang jaket, yang ada tanda tangan seorang talent scouting asal Belanda.

Kemudian ia menyambar ponsel dan menunjukkan kepada Tribunmanado.co.id sebuah fotonya mamakai dasi berwarna oranye.

Hal itu menunjukkan dukungannya terhadap Timnas Belanda.

Asman pun menuturkan banyak warga setempat punya marga Belanda.

Ada Antoni, Vanderslot, Lefrand, dan lainnya.

"Mereka punya keluarga di Belanda," katanya.

Dia sendiri punya saudara jauh di Belanda.

Ayahnya seorang anggota KNIL.

Ia mengungkapkan, kemeriahan memuncak saat Belanda main.

Ia menggambarkan piala dunia ibarat pesta.

Baca juga: Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Harga Sembako Naik di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara

Baca juga: Cewek Manado yang Viral Karena Hilang Akhirnya Ditemukan, Ini Penjelasan Polisi

"Warga bersukaria, nonton bareng, apalagi kalau menang," katanya.

Pernah ketika Belanda absen piala dunia, seisi kampung jadi kampung mati.

Demi Belanda, ia tak ragu rogoh kocek dalam-dalam.

"Saya keluarkan Rp 5 juta untuk pasang bendera," katanya.

Dia berikhtiar akan menaikkan bendera Belanda lebih tinggi lagi jika Belanda lolos 16 besar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved