Pilpres 2024
Anies Baswedan Belum Aman, Hal Ini Bisa Buatnya Terlempar dari Kursi Capres 2024
Bisa jadi Anies tidak menjadi calon (presiden) kalau Nasdem tidak dapat koalisi, karena salah satu koalisi yang rapuh
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam politik semua keputusan bisa saja berubah kapanpun.
Itu semua demi kepentingan partai politik, dan memuluskan meraih tujuan.
Pun untuk keperluan pemilihan presiden 2024 nanti, perubahan bisa saja terjadi, meski ada partai yang sudah mendeklarasikan calon presiden mereka.
Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 Dinyatakan Hoaks
Anies Baswedan terancam 'mati langkah' menuju Pilpres 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak menjadi capres lantaran Koalisi Perubahan.(Kolase TribunGorontalo.com)
banyak peluang yang masih bisa terjadi, seperti kemungkinan untuk koalisi.
Sebab saat ini ada 23 Parpol sebagai peserta Pemilu 2024.
Semua partai masih terbuka peluang untuk koalisi.
Namun sudah ada Parpol yang berkoalisi sejak lama, dan mengulang cerita yang sama.
Baca juga: Bawaslu RI Sebut Anies Baswedan Terkesan Curi Start Kampanye, SKI Beri Pembelaan
Pun posisi Anies Baswedan bisa saja terancam.
Ia terancam 'mati langkah' menuju Pilpres 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak menjadi capres lantaran Koalisi Perubahan yang didukung Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rentan bubar.
Analisis itu disampaikan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Jeirry Sumampouw.
Pengamat politik ini menyebutkan, Koalisi Perubahan yang saat ini terdiri dari Nasdem-Demokrat-PKS, masih rentan bubar sebelum Pilpres 2024.
Baca juga: Hasil Survei Capres di DKI Jakarta dan Jawa, Anies Baswedan Kuasai Tiga Daerah, Ganjar Hanya Dua
Adapun Koalisi Perubahan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
Empat Poros Pilpres
1) PDIP
Capres: Puan Maharani/Ganjar Pranowo
2) KIB (Golkar-PAN-PPP)
Capres: Airlangga Hartarto/Ganjar Pranowo
3) Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya
Capres: Prabowo Subianto
4) Koalisi Perubahan (Nasdem-PKS-Demokrat)
Capres: Anies Baswedan
"Bisa jadi Anies tidak menjadi calon (presiden) kalau Nasdem tidak dapat koalisi, karena salah satu koalisi yang rapuh betul itu Koalisi Perubahan yang sekarang katakanlah mengusung Anies ya. Nasdem, PKS, dan Demokrat," ujar Jeirry dalam diskusi di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022).
"Ini (Koalisi Perubahan) baru deklarasi satu hari, besoknya sudah kelihatan retaknya," imbuh Jeirry.
Dalam kesempatan yang sama, pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, untuk saat ini, koalisi yang solid adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.
"Tingkat soliditas paling tinggi saat ini adalah KIB, itu sekitar 70 persen. Di bawahnya adalah Koalisi Perubahan 60 persen," ujar Ray.
Sementara Koalisi Gerindra-PKB paling rentan bubar sebelum Pilpres 2024. "Tingkat soliditasnya mungkin 30 persen," kata Ray.
Diwartakan sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengeklaim Koalisi Perubahan sudah disepakati oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Effendi menyebut, ketiga partai sudah sepakat untuk berkoalisi menghadapi Pemilu 2024.
"Jadi sudah disepakati berkoalisi, Koalisi Perubahan itu sudah sepakat, sudah final. Jadi Koalisi Perubahan, tiga partai Nasdem, Demokrat, PKS itu final. Insya Allah itu sudah final, itu sudah sepakat," ujar Effendi saat dihubungi, Jumat (9/12/2022).
Effendi menyampaikan, kini ketiga partai tinggal mencari momentum deklarasi yang tepat. Dia menyinggung Nasdem yang sudah pernah mengusulkan Koalisi Perubahan dideklarasikan 10 November 2022. Namun, saat itu, Demokrat dan PKS belum siap.
"Mungkin yang faktor eksternal itu kan mereka mau dukung siapa? Wapresnya siapa? Jadi berbagai sisi dihitung, berbagai hal dipertimbangkan. Nah, itulah kemudian dicarikan momentum yang tepat. Kapan? Boleh Januari, boleh Februari. Yang penting calon presidennya sudah ada," tutur dia.
Kata Effendi, partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat Anies Baswedan yang menjadi capresnya. Anies kerap ikut dalam pertemuan tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS.
"Jadi presidennya Anies itu final. Kemudian istilah koalisi kerja sama bertiga namanya Koalisi Perubahan final, itu sepakat," kata Effendi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com