Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan Brigadir J

Ahli Forensik Ungkap Penyebab Brigadir J Tewas Setelah Ditembak, Bersifat Fatal

Ahli Forensik Farah Primadani Karouw menyebutkan bahwa ada dua tembakan fatal yang menyebabkan Brigadir J tewas.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Ahli Forensik ungkap penyebab Brigadir J tewas setelah ditembak saat hadiri persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ahli Forensik dan Medikolegal dari RS Bhayangkara Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Farah Primadani Karouw menjelaskan penyebab Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kehilangan nyawa setelah ditembak di Duren Tiga 8 Juli lalu.

Farah Primadani Karouw menyebutkan bahwa ada dua tembakan fatal yang menyebabkan Brigadir J tewas.

Dua tembakan itu merupakan bagian dari tembakan yang ditemukan dari tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar yang ditemukan di tubuh jenazah Brigadir J saat dilakukan otopsi.

Hal itu dijelaskan Farah saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai ahli dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.

“Yang kami temukan ada dua yang bersifat fatal atau dapat menimbulkan kematian yaitu pada dada sisi kanan,” sebut Farah dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

“Yang kedua luka tembak masuk yang ditemukan pada bagian kepala belakang sisi kiri,” ujarnya melanjutkan.

Farah juga mengungkapkan bahwa ada 1 proyektil anak peluru yang ditemukan di dada jenazah Brigadir J. Menurut dia, satu proyektil itu tidak tembus dan bersarang di dada jenazah Brigadir Yosua.

Saksi Ahli Kriminologi Yakini Perbuatan Ferdy Sambo Adalah Pembunuhan Berencana
Saksi Ahli Kriminologi Yakini Perbuatan Ferdy Sambo Adalah Pembunuhan Berencana (Tribunnews.com)

“Yang satu tidak tembus itu yang mana?” tanya Jaksa.

“Kami temukan bersarang ada di dada,” jelas Farah.

“Dada?” tanya Jaksa menegaskan.

“Dada sisi kanan,” ujar Farah.

“Bersarang itu artinya ditemukan proyektil atau tidak?” timpal Jaksa.

“Kami temukan satu buah proyektil, anak peluru pada saat pemeriksaan otopsinya, di rongga dadanya,” jelas Farah.

Farah pun menjelaskan berdasarkan pemeriksaan dan karakteristik serta pola gambaran luka yang ada pada tubuh jenazah Brigadi J terdapat 7 luka tembak masuk dan ada 6 luka tembak keluar.

Jaksa pun meminta ahli untuk menjelaskan lebih spesifik tujuh luka masuk yang ada di tubuh Brigadir Yosua sebagaimana hasil pemeriksaan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved