WNI Sulut di Kamboja
WNI Sulawesi Utara yang Diselamatkan di Kamboja Bekerja Sebagai Scammer, Abast: Mereka Menipu Warga
WNI Sulawesi Utara yang Diselamatkan di Kamboja Bekerja Sebagai Scammer, Abast: Mereka Menipu Warga.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Julest Abraham Abast menjelaskan para Warga Negara Indonesia atau WNI asal Sulawesi Utara yang berada di Kamboja bekerja sebagai scammer atau penipu.
Mereka melakukan penipuan secara online kepada warga Indonesia.
"Ini juga merupakan ralat dari kami di mana sebelumnya, kami sudah menyampaikan jika mereka dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga, atau di tempat hiburan," jelasnya Kamis (15/12/2022).
Menurutnya para WNI awalnya masuk ke Kamboja dengan berbagai fasilitas yang diberikan pengelola serta diimingi-imingi gaji yang tinggi.
"Mereka saat ini sementara berada dalam Kamboja untuk menjalani assessment untuk mengetahui bagaimana perekrutan hingga bisa sampai di Kamboja," jelasnya.
Abast menerangkan para WNI didampingi setncb hubinter Polri, atase kepolisian, atase pertahanan, dan dari pihak KBRI.
"Para WNI akan difasilitasi untuk membawa mereka pulang ke Indonesia,"jelasnya.
Diketahui awal mula masalah, saat para WNI direkrut oleh satu orang warga Malaysia yang diiming-imingi dengan gaji tinggi.
Namun setelah mereka bekerja selama beberapa bulan ternyata mendapat gaji tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Hal tersebut membuat mereka meminta untuk berhenti dari pihak pengelola, tapi tidak diizinkan.
"Mereka kemudian hanya ditempatkan rumah milik pengelola.
Kemungkinan besar mereka tidak diizinkan berhenti kerja karena melihat biaya yang cukup besar saat mendatangkan mereka dari Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, para WNI langsung menghubungi KBRI Kamboja untuk membantu mereka.
Pihak KBRI dengan cepat berkordinasi dengan kepolisian Kamboja untuk menyelamatkan para WNI.
"Para WNI langsung dibebaskan oleh pihak KBRI dan kepolisian di daerah Poipet.