Manado Sulawesi Utara
Sebanyak 24 Depot Air Isi Ulang Urus Izin di PTSP Manado Sulawesi Utara
Sebanyak 24 depot air isi ulang sudah tercatat di Dinas PTSP Manado. BPOM Manado juga bekerjasama dengan Pemkot Manado untuk mengawal.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 24 depot air isi ulang tercatat mengurus izin di Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Manado.
Ke-24 depot tersebut terdata dalam OSS RBA.
Kepala Dinas PTSP Manado, Jimmy Rotinsulu, menuturkan tempat usaha tersebut tersebar di 11 kecamatan di Manado.
"Jenisnya tempat usaha mikro," katanya Jumat (9/12/2022).
Diketahui BPOM Manado mengumumkan bahwa sejumlah depot air isi ulang di Manado tercemar bakteri patogen.
Pihak BPOM sudah melaporkan temuan itu ke Wali Kota Manado, Andrei Angouw.
Pihak Pemkot Manado pun sudah turun melakukan pengujian terhadap puluhan depot air isi ulang di Manado.
Hasilnya, ditemukan 17 depot yang limbahnya melewati ambang batas.
Kadis Kesehatan Manado, dr Steaven Dandel, menuturkan pihaknya memberikan teguran pada pemilik depot yang bermasalah.
Mereka diminta memperbaiki sistem.
Baca juga: Kapolsek Modoinding Iptu Ferdiand Martadinata Beri Himbauan Jelang Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Julian Jacob Resmi Lamar Mirriam Eka, Potret Momen Pertemuan Keluarga Beredar
Kepala BPOM Manado, Hariani, memberikan himbauan kepada pelaku usaha air isi ulang serta masyarakat terkait bakteri patogen.
Hariani menjelaskan kepada masyarakat untuk membeli air minum isi ulang di depot yang representatif, tidak di warung.
"Kalau mau beli ditempat produksinya, tidak boleh beli di warung-warung kecuali AMDK ya, karena air minum isi ulang tidak boleh diproduksi banyak apalagi dititip di toko harus disisi langsung di depot," jelasnya.
Sementara itu, seluruh pengusaha depot diharuskan mencari sumber air yang jelas dan bersih.
Tak hanya itu, mengingat air isi ulang diproduksi lewat filter maka perlu diperhatikan soal masa pakainya.

"Jangan karena bilang itu belum mampet jadi tetap dipakai, itu salah dan teorinya bukan seperti itu. Kadang-kadang dia sudah jenuh dan tidak berfungsi, karena bakteri melewati saringan," jelasnya, Kamis (8/12/2022).
Hariani meminta kepada seluruh pengusaha depot untuk memperhatikan lingkungan yang bersih.
"Sanitasinya harus bersih dan orang yang mengerjakan harus higienis. Kadang kala juga kita lihat usahanya seperti ini di dekat jalan, dan ini harus tertutup baik, serta pencucian galon juga harus bersih," ujarnya.
Sebelumnya, Hariani menjelaskan efek bakteri patogen ini akan merusak pencernaan, seperti diare.
"Memang ada beberapa bakteri ini hanya ada di air yang bisa dari sumber dan prosesnya tidak bagus," jelasnya.
Baca juga: Siap-siap! Xiaomi 13 Akan Diluncurkan 11 Desember 2022, Dilengkapi Chipset Snapdragon 8 Gen 2
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Donggala-Sulteng Jumat Siang, Info BMKG Guncangan di Laut
Lebih lanjut dijelaskannya, terdapat bakteri yang bisa mati ketika dimasak air mendidih.
Namun sebagian besar air isi ulang tidak dimasak ulang.
"Kadang-kadang di rumah makan dan dari galon langsung diletakan di ceret-ceretnya, makanya sumber ini harus dikembalikan, karean ini diminum oleh banyak orang,"bjelasnya.
Hariani mengatakan akan bekerjasama dengan Pemkot Manado untuk mengawal, mengingat air minum isi ulang berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan.

"Kita akan saling bantu-membantu, dengan cara semua pelaku usaha yang memproduksi air isi ulang kita akan lakukan bimtek, supaya mereka tau apa yang harus dilakukan," jelasnya.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.