Memilih Damai
Hasil Survei Litbang Kompas: Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil Alternatif Kandidiat Pemimpin
Hasil survei Litbang Kompas terbaru membeberkan ada alternatif kandidat pemimpin yakni Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil survei Litbang Kompas terbaru membeberkan ada alternatif kandidat pemimpin dalam Pemilu 2024 nanti.
Pertama, Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu.
Baca juga: BREAKING NEWS, Polda Sulut Keluarkan Status DPO Pria Inisial HJ, Abast: Dia Pecatan dari Kepolisian
Baca juga: Gempa Terkini Malam Ini Kamis 8 Desember 2022, Baru Saja Guncang Jawa Barat, Info BMKG Magnitudonya

Pemilih rasional mulai memetakan alternatif calon pemimpin yang akan dipilih dalam Pemilu 2024.
Tak terbatas pada isu primordial, pemilih rasional mulai mendasarkan pilihan pada program kerja serta track record sang calon pemimpin.
Hal ini terungkap dalam survei Litbang Kompas terbaru yang mengungkap adanya alternatif kandidat pemimpin nasional, yakni, adanya nama Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
"Muncul tiga nama figur di luar (etnis) Jawa.
Mereka adalah Erick Thohir, Sandiaga Salahuddin Uno, hingga Ridwan Kamil," kata Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Jumat (2/12/2022).
Hal ini disampaikan Yohan saat menjadi narasumber pada talkshow bertema "Memilih Damai: Yang Muda Yang Primordial?" di Aula Soetandyo Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
Diskusi ini juga menghadirkan Pengamat Ekonomi Politik, Fachry Ali, Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair, Pradipto Niwandhono sebagai narasumber.
Tri Mulyono (Penanggung Jawab/Wakil Pimpinan Redaksi Harian Surya) dan Paramitha Soemantri (presenter senior) bertindak sebagai moderator.
Bagi Yohan, munculnya ketiga nama figur tersebut menunjukkan pemilih mulai rasional dengan melepas isu primordial.
Pemilih tak lagi terkesan dengan latar belakang etnis atau suku tertentu, namun lebih kepada program hingga pengalaman.