Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Sosok Alpin Lumare dan Inry Sasoeng Pendamping Desa di Miangas Sulawesi Utara, Hadapi Tantangan

Ini sudah tahun kelima bagi Alpin Lumare (36) sebagai Pendamping Desa di Kecamatan Miangas.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
fernando lumowa/tribun manado
Alpin Lumare (kanan) dan Inry Sasoeng, Pendamping Desa asal Kepulauan Talaud di sela pelatihan peningkatan kapasitas di Sutanraja Minut, Rabu (07/12/2022). 

"Sekali jalan bisa 8-9 juta rupiah. Belum lagi kita harus nginap di Melonguane buat urusan selesai," katanya.

Belum lagi jika dalam perjalanan cuaca memburuk. Seolah bertaruh nyawa.

"Berdoa saja berserah, ingat keluarga," katanya.

Banyak urusan Pendamping Desa. Mulai dari mengawal pemanfaatan Dana Desa. Mereka melakukan pendampingan agar pemanfaatan tepat sasaran.

Lebih dari itu, mereka juga kerap membantu pengurusan administrasi kependudukan seperti KTP, Akta Lahir, NIK dan lain-lain.

"Jadi kalau ke Melonguane, semua berkas dan data terkait sudah saya bawa," kata Alpin.

Kisah kurang lebih sama diutarakan karib Alpin, Inry Sasoeng (28). Saat ini ia Pendamping Desa di Kecamatan Rainis, tempat asalnya.

Dulu, 2019-2021 mereka tandem di Miangas. Hal paling berkesan bagi dia saat musim cuaca buruk dan tak bisa ke mana-mana.

Persediaan bahan pokok seperti beras menipis. Termasuk mi instan. Sehari-hari mereka bertahan dengan makan Laluga, semacam talas khas Talaud.

Ini komoditas penolong warga Miangas kalau musim cuaca buruk.

"Kapal tak bisa masuk sampai dua minggu. Saya waktu itu hamil tujuh bulan sempat berpikir, mungkin sudah tidak akan ketemu keluarga lagi," kata alumnus IAKN Manado ini.

Bersyukur, kepala desa memberi bantuan untuk menopang kebutuhan sehari-hari.

"Pernah torang cuma masak nasi goreng setiap hari karena hanya itu bahan yang ada.. Ikan susah karena cuaca," katanya lagi.

Berada di Miangas di kondisi cuaca seperti itu memang butuh mental baja. "Kiri kanan laut, hanya kelihatan pulau di Filipina," kata Inry.

Ada sukacita di setiap pergumulan. Kendati jauh dari keluarga, Inry bangga karena mendapat dukungan warga Miangas. Mereka sudah dianggap keluarga oleh penduduk setempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved