Erupsi Gunung Semeru
4 Fakta Erupsi Gunung Semeru: Status Jadi Awas, 2.219 Warga Mengungsi hingga Waspada Awan Panas
Awan Panas Guguran Gunung Semeru berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini fakta-fakta terkait erupsi Gunung Semeru.
Hingga kini, Gunung Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
Hal ini ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain pada haru ini, Minggu (4/12/2022).
Akibat Letusan Gunung Semeru, ribuan warga harus diungsikan.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Gorontalo Senin Pagi, Parameter Magnitudo 3,0
Berikut sejumlah fakta erupsi Gunung Semeru:
1. Status Jadi Awas (Level 4)
PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru dari siaga menjadi awas.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).
Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.
Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.
Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, kata Muhari, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB.
2. Warga Mengungsi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan update terbaru pasca terjadinya erupsi di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut hingga saat ini tercatat 2.219 warga mengungsi ke posko bencana yang telah disiapkan imbas erupsi Gunung Semeru.
Pengungsi itu tersebar di 12 titik lokasi.