Berita Kesehatan
Anda Wanita yang Rutin Minum Teh atau Kopi? Kebiasaan Itu Mencegah Patah Tulang Panggul
Anda Termasuk Wanita yang Rutin Minum Teh atau Kopi? Kebiasaan Itu Mencegah Patah Tulang Panggul.
Penelitian tentang makanan, nutrisi, dan risiko patah tulang pinggul ini adalah sebuah studi prospektif terhadap wanita paruh baya.
Didasarkan pada analisis observasi besar terhadap lebih dari 26.000 wanita.
Sebagai studi observasional, para peneliti mampu mengidentifikasi hubungan antara faktor dalam diet dan kesehatan. Mereka tidak dapat membedakan sebab dan akibat langsung.
James Webster, seorang peneliti doktoral di School of Food Science and Nutrition di Leeds yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan: Di seluruh dunia, kerugian yang harus ditanggung individu dan masyarakat akibat patah tulang pinggul sangat besar.
"Patah tulang pinggul seringkali dapat menyebabkan penyakit kronis lainnya, kehilangan kemandirian, dan kematian dini. Di Inggris, biaya tahunan untuk NHS berkisar antara £2 hingga £3 miliar."
Diet makanan, menurutnya, adalah faktor yang dapat dimodifikasi orang untuk melindungi diri mereka sendiri dengan menjaga kesehatan tulang dan otot.
Studi ini adalah salah satu yang pertama menyelidiki hubungan antara asupan makanan dan nutrisi dengan risiko patah tulang pinggul, dengan patah tulang pinggul yang diidentifikasi secara akurat melalui catatan rumah sakit.
"Hasilnya menyoroti aspek diet mana yang mungkin menjadi alat yang berguna dalam mengurangi risiko patah tulang pinggul pada wanita, dengan bukti hubungan antara asupan protein, teh dan kopi yang lebih tinggi dan penurunan risiko."
Protein adalah blok bangunan dasar kehidupan dan diperlukan untuk menjaga sel, jaringan, dan otot bekerja dengan baik serta berkontribusi pada kesehatan tulang.
Asupan protein yang direkomendasikan di Inggris adalah 0,8 g per kilogram berat badan per hari, batas yang menurut beberapa pakar nutrisi terlalu rendah.
Seperti yang diungkapkan penelitian tersebut, orang yang memiliki konsumsi protein lebih tinggi mengalami penurunan risiko patah tulang pinggul.
Namun, asupan protein yang sangat tinggi—dimana asupan lebih dari 2 sampai 3g protein/kg berat badan/hari—dapat memiliki efek kesehatan yang negatif. Studi ini tidak dapat mengeksplorasi tingkat asupan protein yang sangat tinggi ini.
Profesor Janet Cade, yang memimpin Nutritional Epidemiology Group di Leeds dan mengawasi penelitian tersebut, mengatakan:
"Di Inggris kebanyakan orang makan protein dalam jumlah yang cukup," katanya
Namun, katanya, kelompok tertentu, seperti vegetarian atau vegan perlu memeriksa apakah asupan protein mereka telah mencukupi untuk kesehatan yang baik.