Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Harga Kopra di Sulawesi Utara Turun, Pengamat: Karena Ada Perubahan Selera

Harga Kopra di Provinsi Sulawesi Utara atau Sulut Turun, Pengamat: Karena Ada Perubahan Selera.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Ryo Noor
Ilustrasi - Harga Kopra di Sulawesi Utara Turun, Pengamat: Karena Ada Perubahan Selera. 

"Jadi kalau dilihat trendnya meningkat 5 tahun terakhir sejalan dengan luas tanam kelapa yang juga mengalami peningkatan,"jelasnya

Dia pun melihat banyak lahan di Sulut yang cocok untuk kelapa, tapi dibiarkan dan tidak diola kemudian.

"Di Indonesia, Sulawesi Utara merupakan penghasil kopra terbesar kedua setelah Riau.

Sebenarnya sudah banyak usaha yang sudah dilakukan pemerintah pusat dan daerah, yang diarahkan untuk intensifikasi dan ekstifikasi, seperti distribusi benih kelapa.

Menurutnya sejak bulan oktober dia melihat harga kopra menurun, namun seminggu belakangan ini harganya sudah naik.

"Mungkin belum ditransmisi, padahal trend harganya satu ninggu ini sudah naik, Rp 7500 sampai Rp 8000, sementara kopra putih stabil diharga Rp 11.000.

Dia mengaku sudah melakukan penelitian jika kopra adalah break event point di 7500 sampai 8000.

"Itu nda untung dan rugi, jadi kalo dibawah harga itu rugi dan tidak menutupi biaya,"jelasnya (Ren)

Link Nonton Piala Dunia 2022 Brasil vs Swiss, Neymar dan Danilo Cedera

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved