Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDAM Manado

Berbulan-bulan Air di Ranotana Weru Tidak Jalan, Warga Tetap Bayar ke PDAM Manado Sulawesi Utara

Berbulan-bulan Air di Ranotana Weru Tidak Jalan, Warga Tetap Bayar ke PDAM Manado Sulawesi Utara.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku
Berbulan-bulan Air di Ranotana Weru Tidak Jalan, Warga Tetap Bayar ke PDAM Manado Sulawesi Utara 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa warga yang tinggal di Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado Sulawesi Utara keluhkan air bersih sudah sekitar 6 bulan mati total. 

Meskipun mati total para warga tersebut tetap diminta oleh PDAM Manado untuk membayar tagihan air. 

Weidi Wulur salah satu warga Ranotana Weru mengaku sudah 6 bulan air bersih tidak jalan lagi di rumahnya. 

Kandati demikian, Weidi Wulur mengaku dirinya tetap diminta oleh PDAM untuk  membayar tagihan air. 

"Padahal air mati total ini, tetapi anehnya tetap diminta untuk bayar perbulan Rp 115 ribu," kata Weidi Wulur

Weidi Wulur menjelaskan sudah melaporkan masalah tersebut, tetapi sampai hari ini belum  ada solusi dari PDAM

"Kalau mandi minta air di tetangga rumah," tutur Weidi Wulur

Weidi Wulur berhap semoga PDAM secepatnya mancari solusi dari masalah ini.

Karena dirinya setiap bulan melakukan pembayaran. 

Charity salah satu warga Ranotana Weru juga mengaku, meskipun air di rumahnya mati total selama 6 bulan, tetapi Ia diminta membayar tagihannya. 

"Tekanan air melemah sejak Februari 2022, berapa kali petugas PDAM datang tapi tidak ada perbaikan.

Terpaksa harus cari solusi sendiri, sedot pakai pompa,"ucap Charity

Seperti warga lain Charity berhap PDAM bertanggungjawab atas masalah yang mereka alami karena setiap bulannya membayar tagihan. 

Marwan Beralih ke Sumur Bor

Air Kadang Tak Jalan, Marwan Warga Manado Sulawesi Utara Beralih ke Sumur Bor
Air Kadang Tak Jalan, Marwan Warga Manado Sulawesi Utara Beralih ke Sumur Bor (HO)

Marwan Diaz, mengaku sudah lama sudah menggunakan sumur bor, karena melihat kondisi air di PDAM Kota Manado.

"Sudah lama memang pakai sumur bor, hampir 10 tahun,"jelas warga Lorong Penca jalan Sam Ratulangi Kota Manado.

Dia mengaku beralih karena melihat air di kota Manado yang sering tidak berjalan.

"Kalau kami sekarang aman-aman saja, tapi sedih juga melihat warga lain yang sekian lama tak bisa menikmati air dengan baik,"jelasnya.

Dia pun menaruh harap PDAM Kota Manado tetap meningkatkan kinerja untuk melayani masyarakat.

"Semoga kedepan lebih baik lagi pelayanannya, apalagi warga yang sudah membayar,"jelasnya.

Ronny Warga Karombasan: Padahal Sudah Bayar

Ronny Mengeluh, Air di Karombasan Sulawesi Utara Kadang Tidak Jalan: Padahal Sudah Bayar
Ronny Mengeluh, Air di Karombasan Sulawesi Utara Kadang Tidak Jalan: Padahal Sudah Bayar (tribunmanado.co.id/Rhendi Umar.)

Ronny Lumempow, warga Karombasan, Manado Sulawesi Utara mengeluhkan hal yang sama.

Dia mengaku air sering tidak berjalan dengan baik.

"Sudah bayar, kalo tidak salah selalu bayar Rp 180 ribu per bulan, namun air kadang tidak jalan," jelasnya.

Ronny pun berharap agar PDAM tetap meningkatkan kualitas pelayanannya.

"Kalo bisa ditingkatkan karena kami warga butuh air bersih setiap hari.

Tanpa air tidak ada kehidupan," jelasnya.

Senada disampaikan Renny warga Teling, dia pun mengaku air bersih di wilayahnya sering tidak jalan.

"Ya memang seperti itu.

Jalan sih jalan tapi kadang-kadang," jelasnya.

Dia pun berharap pembayaran di PDAM harus diturunkan mengingat kondisi saat ini.

"Bagaimana lagi, kan kadang tidak jalan.

Kalau boleh diturunkan," jelasnya. (Ren/Edi)

Polres Bitung Benarkan Ada Tanah Longsor di Kelurahan Pateten 2 Sulawesi Utara

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved