Profil Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah Raja Malaysia, Tentukan Nasib Perdana Menteri
Idealnya, Perdana Menteri di Malaysia dipilih melalui sistem parlemen dengan suara mayoritas.
Ia menjadi raja ke-16 sejak Malaysia memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1957.
Malaysia memiliki monarki konstitusional unik di mana raja dipilih secara bergiliran dari keluarga kerajaan sembilan negara bagian.
Mereka masing-masing memerintah selama lima tahun.
Penguasa negara bagian Pahang di pesisir timur Malaysia, Raja Al-Sultan Abdullah meraih popularitas karena citranya yang membumi di awal pemerintahannya.
Ia pernah terlihat mengantri di restoran cepat saji dan membantu korban kecelakaan di sebuah jalan raya.
Al-Sultan Abdullah adalah olahragawan yang rajin, pernah mewakili negaranya dalam pertandingan sepak bola di masa mudanya.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA dan sebagai presiden Federasi Hoki Asia.
Raja Tidak Selalu Menjadi Penentu Perdana Menteri
Perdana menteri Malaysia biasanya ditentukan di bawah sistem parlementer.
Tetapi konstitusi memberi Raja kekuatan untuk menunjuk seorang perdana menteri yang dia yakini dapat memimpin mayoritas di antara anggota parlemen.
Raja Malaysia jarang menggunakan kekuasaan itu.
Tetapi ketidakstabilan politik di Malaysia dalam dua tahun terakhir telah mendorong raja untuk menunjuk seorang perdana menteri.
Monarki mulai memainkan peran yang penting sejak tahun 2020 di tengah kemerosotan aliansi Barisan Nasional yang pernah dominan dengan partai utamanya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Barisan Nasional telah memimpin setiap pemerintahan sejak kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada tahun 1957 hingga kekalahan pemilihannya pada tahun 2018.
Popularitas BN mulai memudar skandal dana negara miliaran dolar.