Gempa Bumi
Gempa Terkini Guncang NTT Rabu Siang Info BMKG, Episenter Berpusat di Darat
Info gempa bumi terkini di Kupang, NTT, Rabu (23/11/2022), siang. BMKG mencatat titik pusat episenter berada di darat.
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi terkini di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (23/11/2022) pada pukul 12:34 WIB, siang.
BMKG mencatat, episenter gempa berpusat di laut, berjarak 53 km Tenggara Kabupaten Kupang.
Kedalaman gempa 11 km dan dirasakan dengan skala MMI II.
"#Gempa Mag:3.5, 23-Nov-22 12:34:27 WIB, Lok:10.47 LS, 123.91 BT (Pusat gempa berada di laut 53 km Tenggara Kab. Kupang),
Kedlmn:11 Km Dirasakan (MMI) II Kab. Kupang #BMKG" tulis BMKG dalam unggahan akun resmi twitter @infobmkg

Sebelumnya gempa terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Info gempa bumi terkini di Cianjur, Jawa Barat pada pukul 11:41 WIB.
BMKG melaporkan, gempa kembali terjadi di Cianjur pada Rabu siang pukul 11:41 WIB.
Titik pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 1 km, berjarak 8 km dari barat laut Cianjur.
Skala MMI gempa berskala III-IV di Kota Cianjur hingga Warungkondang.
"#Gempa Mag:3.9, 23-Nov-22 11:41:43 WIB, Lok:6.80 LS, 107.07 BT (Pusat gempa berada di darat 8 km BaratLaut Kab. Cianjur),
Kedlmn:1 Km Dirasakan (MMI) IV Warungkondang, IV Sukaresmi, III Pacet, III Cugenang, III Ciherang, III Kota Cianjur #BMKG" tulis BMKG @infobmkg
Baca juga: Gempa Cianjur Perspektif Sains dan Islam
Korban gempa Cianjur
Kabar terbaru terkait info korban gempa bumi Cianjur.
Dikabarkan korban meninggal dunia terus bertambah, rata-rata mereka mengalami patah tulang akibat tertimpa bangunan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar melakukan gerakan peduli sesama dengan memulai mengumpulkan dana bantuan bagi para korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Di antaranya ASN di lingkungan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat dan Samsat di Jabar.
Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik meminta ASN Bapenda Jabar hingga Samsat urunan dana untuk membantu korban gempa Cianjur.
Dedi Taufik menyatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
"Semua pegawai, khususnya ASN di lingkungan Bapenda Jabar bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk disumbangkan.
"Kami merasa prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Cianjur.
"Dari informasi yang kami dapat, banyak warga yang kehilangan nyawa, ada yang luka dan butuh perawatan, tak sedikit rumah banyak yang hancur,” ucap dia, Selasa (22/11).
Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini Rabu 23 November 2022, Info BMKG Magnitudo 3,9 SR Guncang Cianjur Jawa Barat
Ia mengatakan dana mulai dikumpulkan dari Senin (21/11) malam sampai beberapa hari ke depan.
Nantinya akan disalurkan ke posko utama di Kabupaten Cianjur.
Bantuan yang digalang akan dikhusukan dalam bentuk uang. Setelah terkumpul, akan diputuskan penyerahan bantuannya dalam bentuk uang atau sudah dalam bentuk barang maupun kebutuhan pokok.
“Pegawai yang bekerja di Bapenda pengumpulannya bisa langsung. Bagi yang di Samsat, nanti kepala Samsat yang mengumpulkan dan nanti dikoordinasikan disini agar satu pintu ketika penyerahannya,” katanya.
Diketahui, korban gempa di Kabupaten Cianjur terus bertambah.
Data sementara yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terdapat 168 orang yang meninggal dunia.
Gempa yang terjadi pada Senin (21/11) siang itu berpusat dengan kedalaman 10 Km di sekitar Kecamatan Cugenang. Wilayah itu pula yang paling terdampak dari sisi kerusakan.
“Tercatat di call center dari BPBD, ada 162 yang meninggal dunia, 326 luka luka,
mayoritas patah tulang dan berhubungan dengan luka karena tertimpa atau kena benda tajam,” ucap Ridwan Kamil.
“Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak anak. kita sangat prihatin. juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang berada di madrasah,
sekolah umum, melanjutkan pelajaran di madrasah, sehingga banyak terjadi di beberapa pesantren,” ia melanjutkan.
Data lain yang tercatat sejauh ini adalah kerusakan rumah yang masuk kategori berat sebanyak kurang lebih ada 2.345 unit. Lalu, terdapat 13.784 pengungsi.
Mereka akan dievakuasi di 14 titik pengungsian. Fasilitas penunjang seperti listrik dan air pun masih belum berfungsi maksimal.
Baca juga: Catatan Sejarah Gempa Cianjur Sejak Tahun 1844, Disebut Kawasan yang Permanen Menjadi Rawan Gempa
(TribunManado.co.id)