PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, PHK 1.300 Karyawan di Semua Negara, Ternyata Karena Ini
Berikut alasan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, PHK 1.300 karyawan di semua negara
TRIBUNMANADO.CO.ID - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk baru saja lakukan PHK terhadap 1.300 karyawan di semua negara tempat perusahaan tersebut beroprasi.
Diketahui, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan sebuah perusahaan ekosistem digital yang berbasis teknologi Indonesia
Perusahaan ini dibentuk sebagai penggabungan antara Gojek dan Tokopedia.
Namun baru-baru ini, perusahaan raksasa teknologi Indonesia ini mengumumkan bahwa akan merumahkan 1.300 karyawan mereka.
Jumlah tersebut berkisar 12 persen dari tenaga kerja yang ada.
Baca juga: Gojek Menjadi Pelopor Keamanan di Ruang Publik, Pemkot Manado: Kami Berharap Ini Diikuti Pihak Lain
Baca juga: Konsisten Dukung UMKM Lokal, Inisiatif Hyperlocal Dorong Pertumbuhan Transaksi di Tokopedia

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan pemangkasan karyawan karena perusahaan sedang berupaya mengurangi biaya dan meredakan kekhawatiran investor atas kerugian yang meningkat.
"Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," kata perusahaan teknologi ini dalam sebuah pernyataan.
Melansir dari Bloomberg, perusahaan ride-hailing, e-commerce, dan fintech ini akan segera memberi tahu karyawan yang terkena dampak pemangkasan tersebut.
GoTo bergabung dengan perusahaan teknologi lainnya seperti Apple Inc hingga Meta Platforms Inc dalam memangkas tenaga kerjanya atau memperlambat perekrutan karyawan karena perusahaan bersiap menghadapi masa-masa sulit di masa depan.
Baca juga: Sosok Nora Fatehi, Bintang Bollywood yang Bakal Manggung di Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar
Dibentuk melalui kesepakatan merger dua perusahaan teknologi Indonesia, penyedia transportasi online Gojek dan perusahaan e-commerce Tokopedia, GoTo mulai go public pada awal tahun ini dalam salah satu penawaran umum perdana (IPO) terbesar tahun ini dan sahamnya telah merosot hampir 40 persen sejak saat itu.

Pemangkasan tenaga kerja di GoTo menggarisbawahi upaya perusahaan untuk memangkas biaya operasional karena raksasa teknologi ini bersiap mengungkapkan hasil kuartalan pada 21 November.
Pada Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi melebar menjadi Rp 4,14 triliun dari kerugian proforma sebesar Rp 3,9 triliun setahun sebelumnya.
Perusahaan mengatakan itu harus mempercepat kemajuannya menuju menjadi bisnis yang benar-benar berkelanjutan dan mandiri secara finansial, berpusat pada penawaran intinya atas permintaan, layanan e-commerce dan teknologi keuangan.