Kotamobagu Sulawesi Utara
Selang Tahun 2022, Angka Kekerasan Terhadap Anak di Kotamobagu Sulawesi Utara Meningkat
Jumlah kekerasan terhadap anak tahun 2022 meningkat di Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Chintya Rantung
Kebanyakan kasus ini berakhir dalam proses mediasi antara korban dan pelaku.
"Ini jelas hal yang tidak benar, semakin jauh akan semakin terpelosok dan penangananya tidak seperti daya paksa undang-undang," jelasnya.
Jull mengatakan, di Kabupaten Kepulauan Sangihe saja, ia pernah melaporkan kasus kekerasan seksual ke LPSK.
Hal tersebut karena korban merasa tersudutkan dan terancam akibat pelaku yang dilepas saat dalam proses hukum.
"Ada yang fakta yang mengakibatkan masih banyaknya korban anak yang tidak mendapatkan penanganan yang baik," jelasnya.
Di sisi lain, Jull menyorot penanganan kasus yang memanfaatkan anak sebagai objek seksual.
Menurut Jull, para pelaku hidung belang tersebut harus ikut ditangkap oleh kepolisian, bukan dibiarkan.
"Mau dia sudah menikah atau belum, para pelaku tersebut harus diamankan dan diproses hukum karena mereka melakukan kekerasan seksual terhadap anak. Dan ini harus ada perubahan paradigma, jangan penerapan hukum hanya mengorbankan anak-anak," jelasnya.
Jull pun berharap pemerintah dan instansi terkait untuk berbenah diri.
Salah satunya dengan mengajarkan kepada anak-anak tentang pendidikan seks usia dini.
"Anak-anak harus mengerti apa yang boleh dan tidak, itu yang harus diajarkan kepada mereka diiringi soal pendidikan agama," jelasnya.
Alhasil semua institusi bisa bersinergi membentuk perilaku baik untuk masa depan anak-anak di Sulut.
"Ini harus didorong oleh stakeholder di Sulut untuk bergeser paradigma yang baik kedepan," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Desa Ranoyapo Minsel Sulawesi Utara Diduga Dianiaya hingga Meninggal
Baca juga: Gempa Terkini Siang Ini di Lampung Jumat 18 November 2022, Pusat di Laut Info BMKG Magnitudo 4,7