Penemuan Mayat di Kalideres
Mantan Ketua RT Ungkap Masa Lalu Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Sebut Durhaka
Simak kesaksian mantan Ketua RT yang mengungkap masa lalu satu keluarga yang tewas di Kalideres.
Handoko mengatakan, pada kasus tersebut, jika di sekitar korban tidak ada jejak penyiksaan dan kekerasan, maka akan menjadi sebuah pertanyaan besar.
Apalagi, kata Handoko, tetangga sekitar tak mendengar emosi apapun yang dilontarkan empat orang tersebut sebelum meninggal, seperti teriakan atau tangisan.
"Ini pertanyaannya, apakah ada yg meminta mereka untuk tidak makan? Menjalani ritual tertentu sehingga tidak makan dan meninggal?" Kata Handoko.
Namun, menurut Handoko, apabila benar sebuah kepercayaan, apakah penganutnya empat orang tersebut atau hanya orang terakhir yang hidup saja?
"Kenapa indikasinya orang terakhir? karena dia yang memaska, menjalani, dan dia yang menyaksikan dua orang pertama menjadi korban meninggal.
Baru kemudian, dia mungkin mengalami kelainan mental dan menjadi depresi, frustasi, sehingga ikut tidak makan juga," jelas Handoko.
"Itu yang lebih masuk akal, daripada mempercayai keempatnya. Namun, bukan berarti tidak mungkin," lanjutnya.
Handoko melanjutkan, kemungkinan tersebut bisa saja sama seperti kepercayan tertentu atau terorisme, suami yang meyakinkan isterinya dulu, baru keluarganya.
Pada kasus ini, kata Handoko, bisa jadi ada yang mengikut.
Seperti, suami yang ikut paman, dan lain sebagainya.
"Santhara itu tadi saya bilang, fasting to dead.
Jadi menarik untuk digali," ujar Handoko.
Handoko mengatakan, alasan kelainan mental karena menganut kepercayaan tertentu, itu bisa saja terjadi.
Menurutnya, jika polisi benar-benar bisa menggali soal kepercayaan, maka titik terang tersebut segera terpecahkan.
"Kalau sampai ada kepercayaan itu di Indonesia, tidak mungkin kan penganutnya hanya empat orang?," ujarnya.
Menurutnya, pasti ada dalang yang mengajarkannya.
Sementara, jika bukan karena kepercayaan, katakanlah pembunuhan atau keracunan.
Maka motif-motif, jejak, serta barang buktinya harus ditemukan.
Terlebih, rumah dalam keadaan rapih, tanpa ada bekas kekerasan atau kejahatan tertentu.
Sehingga, kata Handoko, salah satu yang paling membantu untuk melacak dan memecahkan kasus tersebut adalah alat komunikasi yang digunakannya.
"Pasti ada jejak komunikasinya, itu salah satu cara untuk membuktikan bahwa ada kelainan mental atau keunikan kepercayaan yang dianutnya," jelas Handoko.
Baca juga: 3 Fakta Terbaru Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Jakarta Barat
Baca juga: Polisi Beberkan Fakta soal Kapur Barus dan Bedak Bayi di TKP Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Baca Berita Tribun Manado disini: