Sulawesi Utara
Polisi Minta Maaf, Ada Wartawan yang Ikut Diamankan Saat Pengamanan Aset Pemprov di Minahasa
Kami minta maaf jika ada oknum pers yang diamankan pada saat tindakan pembubaran massa oleh Satpol PP dan Polri.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Handhika Dawangi
Tiba-tiba suasana memanas dan terjadi kericuhan.
Saya ikut diseret dan dipukuli.
Bahkan, baju saya sobek, tindakan aparat membuat memar di bagian tangan," ujar Noufryadi saat berada di Polresta Manado.
Dia bersama beberapa massa aksi mahasiswa dan LBH Manado diangkut ke mobil polisi dan dibawa ke Mapolresta Manado.
Dua jam kemudian, Noufryadi diizinkan pulang setelah dikawal beberapa kawan jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado.
Pemimpin Redaksi Sulawesion.com, Supardi Bado mengecam tindakan dari aparat.
Harusnya kata Supardi, polisi bisa melihat, mana jurnalis dan massa aksi, apalagi reporternya dibekali ID Card.
"Tindakan aparat ini termasuk bagian dari kekerasan terhadap jurnalis dan menghalangi tugas jurnalis.
Kami meminta Kapolda Sulut menelusuri kejadian ini dan menindak pelaku kekerasan," ujar Supardi.
Dia menambahkan, apapun itu, kekerasan tidak boleh dilakukan, apalagi terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugas.
Keterangan Polisi
Kabag Ops Polresta Manado Kompol Tommy Aruan menjelaskan memang benar kemarin ada beberapa orang yang diamankan.
"Kemarin kita amankan adalah orang-orang yang melakukan provokasi dan melawan petugas.
Misalnya jika ada salah satu oknum wartawan.
Yang perlu dipertanyakan adalah dia meliput atau melawan petugas," ujar Tommy Aruan.
Tommy Aruan mengatakan, polisi kemarin tidak melihat apa pekerjaan dari orang orang yang diamankan.