Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

ART Hingga Ajudan Kompak Ungkap Tabiat Brigadir J, Pakar Singgung soal Criminal Profiling

ART Hingga Ajudan Kompak Sudutkan Brigadir J, Pakar Singgung soal Criminal Profiling

Editor: Tirza Ponto
kolase Tribunmanado/ HO
Potret keluarga beserta ajudan Irjen Ferdy Sambo 

Fairness kedua, karena sudah ada victim profiling beraroma criminal profiling tentang Yoshua, maka bolehlah di ruang sidang juga disodorkan criminal profiling tentang Ferdy Sambo dan Putri Candrawati. Polri butuh criminal profiling itu.

Yakni, agar paham dinamika kehidupan Ferdy Sambo lalu mencegah para perwira tinggi menjadi Sambo-Sambo baru. Masyarakat juga bisa menggunakan criminal profiling itu untuk mewaspadai orang-orang dengan ciri-ciri yang sama, sehingga bisa memperkecil risiko menjadi sasaran pembunuhan berencana.

Lalu purposefulness. Karena lukisan kelam tentang kepribadian Yoshua itu tampaknya akan dipakai untuk menopang tuduhan kekerasan seksual, maka ahli yang membuat profiling harus bisa menjelaskan bagaimana sifat-sifat Yoshua bisa bersimpul sedemikian rupa mendorong dirinya melakukan kekerasan seksual.

Tanpa penjelasan, maka profiling itu hanya akan menambah stigma buruk berikutnya terhadap Yosua dan keluarga besarnya.

"Betapa menyedihkannya andai profiling hanya menjadi ajang re-viktimisasi terhadap Yosua. Sudah jatuh ditimpakan tangga pula. Sudah ditembak mati, lalu disebut menembak teman, bukan dipulihkan martabatnya, tapi kini justru dipotret dengan sedemikian jeleknya," pungkas Reza.

Kuasa hukum Brigadir J: Ferdy Sambo Kehabisan Strategi Pembelaan

Sebelumnya Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Yonathan Baskoro buka suara terkait kesaksian sejumlah saksi yang mengungkapkan sifat-sifat negatif Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutarabat atau Brigadir J dalam persidangan.

Kesaksian tersebut salah satunya diungkap oleh asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, yakni Susi.

Dalam sidang lanjutan terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal pada Rabu (9/11/2022) kemarin, Susi menyebut juga Brigadir J adalah sosok yang pemarah dan tempramental.

Ada juga kesaksian dari Sekuriti Rumah Ferdy Sambo, Damianus Laba alias Damson yang mengatakan jika Brigadir J sering pergi ke tempat hiburan malam hingga menyebut ada wanita yang bersama Brigadir J.

Menanggapi hal tersebut Yonathan menilai jika pihak Ferdy Sambo kini sudah kehabisan strategi untuk melakukan pembelaan.

Yonathan Baskoro, tim pengacara dari almarhum Brigadir Yosua alias Brigadir J.
Yonathan Baskoro, tim pengacara dari almarhum Brigadir Yosua alias Brigadir J. (Instagram Yonathan Baskoro)

Sehingga mereka melakukan victim profiling, menyerang personality dari Brigadir J semasa hidup.

"Yang dilakukan (pihak Ferdy Sambo) saat ini adalah victim profiling, yang menyerang personality almarhum. Ini menurut saya karena sepertinya pihak sana sudah kehabisan strategi untuk melakukan pembelaan," kata Yonathan dalam tayangan Live Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Kamis (10/11/2022).

Lebih lanjut Yonathan menyebut, victim profiling ini dilakukan oleh pihak Ferdy Sambo karena unsur pembunuhan berencana pada Brigadir J ini sudah bisa terelakan lagi.

Sehingga harus mencari pembelaan lain, yakni dengan menimbulkan citra buruk terhadap Brigadir J.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved