Brigadir J Tewas
Sosok Daden, Eks Ajudan Ferdy Sambo, Disebut Pernah Berkonflik dengan Brigadir J
Berikut ini sosok Brigadir Daden Miftahul Haq, ajudan Ferdy Sambo yang mengungkap curhat Brigadir J sebelum dihabisi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak sosok Brigadir Daden Miftahul Haq, mantan ajudan Ferdy Sambo berikut ini.
Sosok Brigadir Daden Miftahul Haq tengah menuai sorotan usai memberi sejumlah kesaksian di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J.
Pada persidangan Senin (31/10/2022) lalu Daden mengungkap jika anak bungsu dari Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi adalah anak angkat.
"Siap untuk anak ibu PC dan bapak yang paling kecil itu anak adopsi Yang Mulia. Namun, untuk prosesnya saya tidak tahu," kata Daden di hadapan hakim Wahyu Iman Santoso.

Daden kembali bersaksi dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi pada Selasa (8/11/2022).
Salah satu kesaksian Daden yang menyita sorotan publik adalah dirinya yang mengungkap isi curhat dari Brigadir J sebelum dibunuh.
Hari sebelum Brigadir J dihabisi tepatnya tanggal 6 Juli 2022, ternyata Brigadir J sempat curhat terkait pekerjaan kepadan Daden.
Sekitar jam 6 sore, Daden mengaku diajak Brigadir J untuk mengambil kue tumpeng dan ke toko kue untuk anniversary atau hari pernikahan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Saat keduanya tengah dalam perjalanan tersebut, Brigadir J sempat curhat kepada Daden.
Dihadapan hakim Wahyu Imam Santoso, Daden mengungkap curhat Brigadir J itu.
Brigadir J bercerita soal kejenuhannya bekerja menjadi ajudan.
"Dia mulai bercerita dengan saya. Kalau tidak salah, dia manggil saya lek. 'Lek selama ini kau ada rasa jenuh ga?' Terus saya tidak terlalu menggubris," kata Daden saat memberikan kesaksian di persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).

Tak lama berselang, kata Daden, Brigadir J kembali menyatakan bahwa dirinya jenuh bekerja sebagai ajudan.
Namun kali ini dirinya akhirnya merespons keluhan Brigadir J.
"Kemudian, seperempat jalan 'ada gak sih rasa jenuh?' kalau tidak salah saya jawab 'kalau namanya bekerja pasti ada rasa jenuh.' Cuma saat itu saya sampaikan harus pintar menyiasatinya Lek. Jadi kita harus mengatur hidup," ungkap Daden.
Lebih lanjut, Daden kembali menasihati Brigadir J harus memiliki resolusi agar hidupnya tidak jenuh.
Lalu, Brigadir J pun menjawab bahwa dirinya tak punya resolusi.
"Terus saya ingat betul Yang Mulia. Ketika saya sampaikan, 'intinya kita harus punya resolusi.' Saat bicara resolusi itu yang mulia, dia menepok tangan saya, sampai HP saya jatuh ke kaki. Kalau tidak salah, beliau sampaikan seperti ini 'nah itu dia, gue enggak punya resolusi Lek,'," jelas Daden.
Selanjutnya, Daden pun berbicara agar Brigadir J cepat menikah agar hidupnya tak hanya fokus melayani pimpinan.
Daden bilang, Brigadir J juga kini harus memikirkan masa depannya sendiri.
"Kemudian saya bilang 'makanya kamu nikah.' dia jawab 'kenapa?' karena kalau kita melayami pimpinan, fokus kita, konsemtrasi kita ada pimpinan, tetapi pada diri sendiri kita harus ada yang memikirkan. seperti kurang lebih yang mulia," bebernya.

"Kemudian Josua menjawab kalah tidak salah, 'nikah sama siapa.' Kemudian saya jawab karena saya tahu dulu pernah cerita punya kekasih, 'yang bidan itu Lek' kemudian dia jawab 'enggak lah.' Terus dia sampaikan 'makanya lah kau carikan aku cewek.'," tutupnya.
Kesaksian Daden ini mendapat sorotan warganet.
Tak sedikit yang menuding Daden berbohon dalam memberi kesaksian.
Diketahui Brigadir J telah memiliki kekasih bernama Vera Simanjuntak bahkan Brigadir J telah memiliki rencana untuk menikahi sang kekasih.
Lantas seperti apa sosok dari Daden Miftahul Haq, mantan ajudan Ferdy Sambo ini?
Sosok Brigadir Daden Miftahul Haq
Brigadir Daden Miftahul Haq merupakan salah satu ajudan Ferdy Sambo semasa ia menjabat sebagai Kadiv Propam.
Foto Daden juga terpampang saat Ferdy Sambo berfoto bersama para ajudannya.
Dikutip dari BangkaPos, Daden disebut-sebut sebagai ajudan kesayangan Ferdy Sambo.
Sementara itu, pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak pernah menyebut Dedan sebagai ajudan yang suka memberi hasutan kepada Sambo.
"Dia (Daden) ini ajudan melekat yang diduga sering memberikan hasutan. Sehingga Ferdy Sambo terhasut," kata Kamaruddin Simanjuntak di sebuah stasiun televisi, Rabu (10/8/2022) lalu, dikutip dari BangkaPos.
Menurutnya, Daden yang diduga mengancam Brigadir J sejak 21 Juni 2022.
"Diduga D ini yang menghasut Ferdy Sambo ketika pergi ke Magelang. Motifnya kecemburuaan. Karena Ferdy Sambo dan istrinya lebih sayang kepada almarhum," terangnya.
Selain itu terbaru, di kanal YouTube Uya Kuya TV Kamaruddin Simanjuntak mengatakan jika Daden punya peran dalam menghalangi adik Brigadir J yang saat itu ingin masuk ke rumah Ferdy Sambo.
"Tapi dicegat oleh Daden dan Romi. Peran Danden menggeledah badan adik Brigadir J," kata Kamaruddin.
Nama Daden disebut kekasih Brigadir J saat bersaksi di persidangan
Nama Brigadir Daden juga disebut oleh Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022) lalu.
Hal itu bermula saat Hakim Ketua, Wahyu Imam Santosa menanyakan kepada Vera Simanjuntak soal cerita suka dan duka Yosua selama menjadi ajudan Ferdy Sambo.

"Dia tidak pernah cerita suka duka jadi ajudan. Nggak cerita juga soal kerjaaan?" tanya Wahyu kepada Vera.
"Tidak yang mulia, cuma pernah tahun 2019 kalau dia itu pernah ada masalah sama salah satu ajudan," jawab Vera.
"Siapa?" tanya Wahyu.
"Brigadir Daden," timpal Vera.
Wahyu lantas kembali bertanya, apakah Yosua juga pernah bercerita soal Eliezer.
"Tidak pernah," jelas Vera.
Nama Brigadir Daden juga disebut oleh adik Brigadir J
Di sisi lain, Nama Daden juga disebut oleh adik Brigadir J yakni Mahreza Rizky alias Reza Hutabarat saat bersaksi dalam persidangan.
Reza mengatakan Daden sempat meneleponnya pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 19.00 WIB atau setelah peristiwa Yosua dibunuh.
Namun, ketika itu Reza yang juga merupakan anggota Polri belum mengetahui peristiwa pembunuhan terhadap Yosua.

“‘Kamu di mana?’ Saya jawab di kosan, dekat Saguling (rumah pribadi Ferdy Sambo),” tutur Reza menceritakan isi percakapan telepon dengan Daden.
Saat itu, Reza ditanya Daden apakah dirinya membawa senjata api (senpi) atau tidak.
Reza menjawab jika dirinya tidak membawa senjata api dan diperintah untuk datang ke Biro Provos Divisi Propam Mabes Polri.
Sebelum berangkat, Reza datang ke tempat laundry untuk mengambil pakaian dinas harian atau PDL.
Namun, di tengah perjalanan, Reza bertemu dengan Daden di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Dia tanya lagi saya bawa senpi atau tidak? Dia langsung geledah sampai kaki, dan beliau (Daden) minta buka jok motor,” ungkap Reza kepada hakim.
Baca juga: Kekasih Brigadir J Singgung Nama Seorang Ajudan Ferdy Sambo Bernama Daden dalam Persidangan
Atas aksinya itu, Reza sempat curiga dengan tingkah laku Daden.
Namun, tidak terpikirkan olehnya jika kakaknya ternyata sudah tewas.
"Di situ saya sudah curiga, tapi saya belum tahu apa-apa,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Abdi Ryanda Shakti) (BangkaPos/Vigestha Repit Dwi Yarda)
Baca juga: Vera Simanjuntak Ungkap Alasan Brigadir J Mau Jadi Ajudan Ferdy Sambo, Singgung Soal Mahar
Baca juga: Terungkap 5 Kesaksian Sopir Ambulans yang Bawa Jenazah Brigadir J ke RS, Ungkap Kecurigaan
Baca juga: Potret Susi Berpelukan dengan Putri Chandrawathi dan Mencium Tangan Ferdy Sambo di Ruang Sidang
Artikel ini tayang di Tribunnews.com TribunManado.co.id
Baca Berita Tribun Manado disini: