Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Terungkap 5 Kesaksian Sopir Ambulans yang Bawa Jenazah Brigadir J ke RS, Ungkap Kecurigaan

Simak kesaksian sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir J ke RS berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Kompas TV
Terungkap 5 Kesaksian Sopir Ambulans yang Bawa Jenazah Brigadir J ke RS, Ungkap Kecurigaan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terus bergulir di persidangan.

Sejumlah saksi terus dihadirkan dalam persidangan.

Fakta demi fakta pun terungkap.

Terbaru, lima saksi baru hadir dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf pada Senin (7/11/2022) kemarin.

Baca juga: Sosok Ahmad Syahrul Ramadhan Sopir Ambulans yang Bawa Jenazah Brigadir J ke RS, Sempat Cek Nadi

Sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menggabungkan tiga terdakwa. Mereka yakni terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menggabungkan tiga terdakwa. Mereka yakni terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. (Tangkap Layar YouTube Kompas TV)

Salah satu saksi yang hadir adalah sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadhan.

Terungkap kini kesaksian Ahmad Syahrul Ramadhan yang membawa jenazah Brigadir J ke RS Polri Kramat Jati usai dibunuh.

Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkap sejumlah hal yang dilihatnya saat tiba di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Saat tiba di rumah Ferdy Sambo, Ahmad Syahrul Ramadhan ternyata sempat menaruh curiga ketika melihat jenazah Brigadir J.

Ahmad Syahrul Ramadhan pun menjawab sejumlah pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa.

Untuk selengkapnya berikut deretan kesaksiannya pada saat ia menjadi sosok yang mengangkut jenazah Brigadir J hingga dibawa ke RS Polri Kramat Jati

1. Sempat Curiga dan Terkejut saat Lihat Jenazah Brigadir J

Ahmad mengaku dirinya sempat curiga karena diminta untuk mengangkut jenazah Brigadir J.

Padahal dalam kesehariannya, ia mengatakan bertugas hanya untuk menjemput pasien yang sakit.

Kecurigaan tersebut muncul ketika Ahmad ditelepon orang tak dikenal untuk mengangkut jenazah.

"Dibilang rasa curiga ada Yang Mulia. Kalau dari rasa kecurigaan saya pribadi, saya sudah menginsting kalau ada kejadian kematian," kata Ahmad.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved