Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Capres

Pengamat Prediksi PDIP Bakal Gabung Gerindra-PKB dan Usung Prabowo-Puan, Sentil Batu Tulis

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam,

Editor: Aswin_Lumintang
Tribunnews.com
Prabowo Subianto Sanjung Tinggi Presiden Jokowi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, menilai ada kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) merapat ke koalisi Partai Gerindra dan PKB.

 Dikutip dari Kompas.com, Umam mengatakan, kemungkinan PDIP gandeng Gerindra bisa saja terwujud berkaitan dengan adanya janji Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum tuntas kepada Prabowo Subianto dalam perjanjian Batu Tulis pada 2009 silam.

Diketahui, dalam perjanjian Batu Tulis, ada poin yang menyebut Megawati bakal mendukung Prabowo sebagai Capres di Pemilu 2014.

Puan Maharani
Puan Maharani (DOK. Humas DPR RI)

Akan tetapi PDIP saat itu justru memberi tiket untuk Joko Widodo (Jokowi) yang maju dengan Jusuf Kalla (JK).

Umam menyampaikan sangat mungkin Pilpres 2024 menjadi momentum Megawati untuk melunasi janjinya pada Prabowo.

Baca juga: Apa Itu Roasting? Cara Humor yang Kerap Digunakan Kiky Saputri, Kini Sedang Populer

Baca juga: Nasib Rohimah Korban Penyekapan dan Penganiayaan Majikan, Gajinya Kerap Dipotong

"Besar kemungkinan PDIP akan memveto Gerindra untuk mengunci posisi calon wakil presiden."

"Maka wacana tentang komposisi Prabowo-Puan kembali relevan dan layak diperhitungkan," ungkap Umam, Jumat (4/11/2022).

Kemungkinan duet Prabowo-Puan disebut Umam bisa saja semakin terbuka lantaran hingga kini Megawati tak kunjung memberikan restunya untuk kader PDIP lain seperti Ganjar Pranowo.

"Megawati tentu berpikir ulang, jika belum memegang kekuasaan ia (Ganjar Pranowo) sudah offside berkali-kali maka saat kekuasaan ia pegang, ia bisa berlari meninggalkan mekanisme kontrol yang dijalankan di internal partai," ujar Umam.

Umam juga menilai PDIP merupakan partai yang tak bergantung pada hasil survei elektabilitas figur capres.

Ganjar yang memiliki elektabilitas mentereng di sejumlah survei, belum tentu dipilih Megawati.

"Jika dalam musim Pilpres ada yang ‘kegantengan’ datang dengan membawa elektabilitas tapi tidak memiliki kontribusi riil pada partai, maka wajar jika resistensi di internal partainya cukup tinggi," ungkap Umam.

Ada 2 Parpol Merapat ke Gerindra-PKB

Sementara itu Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani yakin akan ada dua partai politik yang bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.

Diberitakan Kompas.com, Muzani mengatakan Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan dua partai politik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved