RHK Sabtu 5 November 2022
BACAAN ALKITAB - Kejadian 15:17-21 Tuhan Pasti Menepati Janji-Nya
Ketika Tuhan berjanji, maka Tuhan akan menepati-Nya. Sebab Tuhan tidak pernah salah dalam berjanji. Janji Tuhan tidak pernah gagal.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Kejadian 15:17-21
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketika Tuhan berjanji, maka Tuhan akan menepati-Nya. Sebab Tuhan tidak pernah salah dalam berjanji. Janji Tuhan tidak pernah gagal. Janji Tuhan adalah yah dan amin. Janji Tuhan pasti akan terlaksana. Karena Tuhan pasti menepatinya tepat dan indah pada waktunya.
Janji Tuhan sangat jauh berbeda dengan janji manusia. Sebab janji Tuhan mengandung kuasa. Janji Tuhan adalah kekuatan karena janji Tuhan sesungguhnya adalah kekuatan dan semangat baru bagi kehidupan umat manusia.

Mengapa? Karena janji Tuhan adalah jaminan kehidupan Allah bagi manusia. Karena janji-Nya itu pasti dilaksanakan-Nya secara luar biasa.
Ketika Tuhan berjanji, ketika itu juga hidup manusia dijamin-Nya. Sebab sesungguhnya janji Allah kepada manusia merupakan rancangan Allah yang indah bagi manusia. Dan tak ada rancangan Allah yang gagal. Setiap rancangan Allah pasti terlaksana tepat dan indah pada waktunya.
Rancangan Allah itu adalah rancangan penuh damai sejahtera, yang menjamin kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia bukan hanya di bumi, tapi sampai di sorga. Bersifat permanen dan sempurna. Itulah janji Allah yang tidak pernah gagal.
Allah tidak pernah terlambat dalam mewujudkan bahkan menepati janji-janji-Nya kepada umat manusia yang dikasihu-Nya. Dia selalu menjanjikan yang terbaik kepada manusia sesuai kuasa kasih, cara, waktu dan kehendak-Nya yang heran, dahsyat dan luar biasa.
Dia selalu membuat segalanya yang terbaik bagi seluruh umat-Nya. Dan semua akan terjadi sesuai waktu Tuhan. Karena waktu Tuhan selalu pasti yang terbaik walau kadang tak muda dimengerti. Kita harus melewati cobaan. Tapi jika kita tetap sabar bertahan, maka semuanya akan indah pada waktunya.
Itulah yang dialami Abram. Meski dia harus melewati proses dan pembentukan Tuhan dalam mendapatkan janji-Nya, namun dia tetap sabar menunggu waktu Tuhan.
Walau terkadang dia tak sabar dan ingin segera mendapatkan janji Allah terutama soal keturunan, tapi dia harus mengikuti semua proses Tuhan dalam ketekunan dan ketaatan kepada-Nya.
Dia harus menunggu janji Tuhan tentang keturunannya sejak dia dipanggil Tuhan ketika keluar dari Ur-Kasdim bahkan dari Haran, saat dia masih berusia 75 tahun. Tapi dia nanti mendapatkan anak keturunan yang dijanjikan saat dia berusia 100 tahun. Suatu kurun waktu yang lama. Tapi yang terjadi adalah indah pada waktunya. Karena waktu Tuhan memang selalu yang terbaik untuk manusia.
Janji Tuhan akan kediaman juga Tuhan karuniakan dan tepati. Abram mendiami tanah Kanaan dan wilayah sekitarnya yang terbentang amat sangat luas dan subur, dari sungai Mesir hingga sungat Efrat. Abram menerima dan menikmati semuanya itu dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Tuhan bari ini ileKetika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.
Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: (ayat 17-19)
Begitulah Allah kita yang bukan saja amat sangat maha kuasa, tapi dia amat sangat maha kasih, penyayang dan setia pada janji-Nya bagi kita umat yang percaya serta setia melakukan kehendak-Nya. Kita akan mewarisi janji Tuhan yang menghidupkan kita secara sempurna jika kita percaya dan tetap sabar, setia dan taat kepada-Nya. Lihatlah dan contohilah Abram. Betapa kesabaran dan ketaatan Abram telah membawa dia menjadi pemimpin terbesar dalam segala zaman. Hingga saat ini namanya tetap dikenang dan menjadi berkat bagi segala bangsa di bumi.
Berpeganglah pada janji Allah. Sebab Dia tidak pernah ingkar ataupun mangkir dari janji-janji-Nya. Semua akan ditepati Allah tepat dan indah pada waktu-Nya. Sabarlah menantikan janji Allah seperti kita sabar menantikan datangnya fajar menyingsing di pagi hari.
Seperti fajar atau matahari yang tetap setia bersinar di pagi hari, demikian juga janji Allah kepada kita. Janji Tuhan seperti fajar pagi hari yang tiada pernah berhenti menyinarkan cahayanya bagi umat manusia. Demikian juga Tuhan. Sebab fajar atau matahari adalah ciptaan-Nya.