Bitung Sulawesi Utara
Maurits Mantiri Dukung Gerakan Menanam dan Beternak Sinode GMIM, Bakal Implementasikan di Bitung
Pemerintah Sulawesi Utara mencanangkan Gerakan Menanam dan Beternak. Program ini hanya berlaku di wilayah pelayanan GMIM termasuk Bitung.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Isvara Savitri
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Pencanangan Gerakan Menanam dan Beternak yang digagas Sinode GMIM didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan pemerintah kota/kabupaten di wilayah GMIM.
Kabupaten/kota yang masuk dalam wilayah pelayanan GMIM yaitu, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Minahasa Selatan.
Pencanangan itu dilakukan oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt Hein Arina dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Sejumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah di wilayah GMIM turut mendukung kegiatan tersebut.
Satu di antaranya adalah Wali kota Bitung, Maurits Mantiri, yang juga Ketua Komisi Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM.
Menindaklanjuti Gerakan Menanam dan Beternak, Maurits bilang akan membawa program ini ke masyarakat Kota Bitung.
Baca juga: Bupati Bolaang Mongondow Utara Depri Pontoh Melepas Secara Resmi 20 Orang Peserta Magang ke Jepang
Baca juga: Dekranasda Bitung Dukung Kebaya Goes to UNESCO, Kenakan Kebaya di Festival Bunaken 2022
Program ini akan diberlakukan bagi agama apapun yang ada di Bitung.
“Caranya, yaitu dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam kebutuhan pangan harian keluarga, seperti rica, tomat, daun bawang, sereh, kemangi dan lainnya,” kata Maurits Mantiri, usai mengikuti pencanangan yang berlangsung di lahan samping Kampus Pascasarjana UKIT, Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Rabu (2/11/2022).
Gerakan ini juga menjadi upaya menjaga inflasi dan ketersediaan pangan.
Ia menjelaskan, ada sekitar 20 komoditas terkait dengan inflasi dan ketersediaan pangan.
Kota Bitung nantinya akan menyasar sektor pertanian dan peternakan serta tanaman pendamping beras, yaitu umbi-umbian.
Olly Dondokambey menjelaskan, saat ini krisis global memicu terjadinya inflasi di negara-negara dunia termasuk di Indonesia.
Baca juga: BERITA POPULER Permintaan Pengacara Putri Candrawathi Ditolak hingga Curhat TKW Dilarang Berhijab
Baca juga: Polres Kotamobagu Gelar Strong Point, Layani Kegiatan Masyarakat Saat Beraktivitas di Pagi Hari
Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya pencanangan gerakan menanam di wilayah GMIM sejalan dengan program Pemerintah Sulut, yaitu Marijo Ba Kobong.
"Saat ini kita bukan lagi berbicara tentang ketahanan pangan namun sebagai kedaulatan pangan, dimana masyarakat diminta untuk mandiri, bukan sebatas hanya sebagai konsumen namun menjadi produsen pangan. Artinya, hasil dari menanam bukan hanya sebagai stok untuk kebutuhan rumah tangga tetapi bisa dijual untuk peningkatan ekonomi keluarga,” kata Olly Dondokambey.
Atas nama Pemerintah Sulut, Olly menyampaikan terima kasih kepada Badan Pekerja Gereja Masehi Injili di Minahasa yang bisa bekerjasama dalam Program Pemerintah Marijo Ba Kobong.(*)
