Apa Itu
Apa Itu Toxic Positivity? Menolak Semua Emosi Negatif, Jika Dibiarkan Bisa Merusak Kesehatan Mental
Ucapan atau perbuatan berbau toxic kerap ditemukan dalam masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari kesehatan mental.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui kata-kata seseorang bisa menjadi hal yang buruk untuk orang lain.
Contohnya seperti ucapat berbau toxic yang sudah banyak ditemukan dalam masyarakat.
Biasanya kata-kata toxic ini sudah biasa digunakan pada anak-anak muda.
Hal ini bisa berdampak negatif dalam kehidupan jika terus menggunakan kata toxic.
Dimana dalam pergaulan bisa terbiasa dengan ucapan toxic.
Bahkan bisa menjadi masalah jika kita bertemu dengan orang tak dikenal tapi sudah menggunakan ucapan toxic.
Hingga bisa juga memperburuk kesahatan mental seseorang.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Intelijennya Kamaruddin Simanjuntak Pemberi Informasi Kenakalan Ferdy Sambo
Baca juga: CHORD GITAR Pilihan Yang Terbaik - Ziva Magnolya: Jangan Dipaksa Bila Semua Tlah Berbeda
Ucapan atau perbuatan berbau toxic kerap ditemukan dalam masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari kesehatan mental.
Tak jarang, kita mengucapkan kata-kata penyemangat saat mengalami kegagalan atau kesedihan yang teramat dalam.
Tindakan itu memang tak sepenuhnya salah.
Namun jika terus menolak emosi negatif, kita akan terjebak dalam situasi yang disebut dengan toxic positivity.
Jika terus dibiarkan, kondisi ini justru bisa merusak kesehatan mental kita.
Toxic positivity bisa menyerang siapa saja, termasuk kaum muda.
Dalam hal ini, tim TribunJatim.com akan mengambil contoh para pejuang SBMPTN yang sedang berusaha keras agar dapat diterima di universitas impiannya.
Kerasnya persaingan masuk perguruan tinggi rentan membuat para siswa overthinking hingga stres.