Produsen Joyday, Yili Indonesia Bantu Pemulihan Peternak Sapi Perah dari Wabah PMK
Peternak sapi perah masih memerlukan dukungan serius untuk bangkit pasca mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peternak sapi perah masih memerlukan dukungan serius untuk bangkit pasca mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Alih alih merasakan manisnya produksi susu, peternak masih harus memutar otak, agar ternak mereka segera pulih pasca serangan PMK.
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA bicara tentang nasib peternak sapi
khususnya sapi perah pasca meluasnya kasus PMK di Indonesia.
"Bisa diibaratkan, peternak sapi perah saat ini masih menangis di sudut kandang ternak mereka. Bukan hanya yang ternaknya mati, yang sapi perahnya bertahan hidup pun sama pahitnya," kata Ali dalam keterangan ke Tribunmanado.co.id, Senin (31/10/2022).
Kendati penularan PMK sudah mulai terkendali, bukan berarti persoalan terkait dengan wabah PMK selesai.
Upaya pemulihan dari aspek ekonomi peternak justru lebih sulit. Sapi perah yang selamat dari kematian, sampai saat ini belum bisa berproduksi dengan normal.
Akibatnya, peternak harus menanggung pengeluaran rutin untuk pakan dan perawatan tapi belum bisa menikmati hasil berupa susu.
Guna membantu peternak khususnya sapi perah, Ali mendorong pemerintah dan kalangan swasta agar memberikan perhatian serius terhadap hal tersebut.
Penanganan yang komprehensif dan segera, diharapkan masih bisa menyelamatkan ekonomi peternakan sapi perah dari dampak negatif paparan PMK.
"Saya berharap pemerintah dan swasta memberikan perhatian serius terkait persoalan ini. Mereka bisa saja mengarahkan dana CSR misalnya, untuk membantu pemulihan segera dunia peternakan, khususnya sapi perah," lanjutnya.
Sejatinya sejumlah perusahaan telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu peternak.
Salah satu perusahaan swasta yang memiliki perhatian besar terhadap ekonomi peternak sapi perah pasca wabah PMK adalah Yili Indonesia
Yili Indonesia adalah anak perusahaan Yili Group yang memproduksi es krim Joyday dan telah mendistribusikan produknya di lebih dari 26 provinsi di Indonesia.
Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy, Yu Miao mengatakan, sebagai perusahaan yang membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia, perseroan memiliki komitmen kuat untuk mendukung terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan.
Hal ini salah satunya diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada para peternak sapi perah di Sleman-Yogyakarta dalam bentuk penyediaan pakan dan kesehatan hewan ternak termasuk penanggulangan penyakit mulut dan kuku.