Brigadir J Tewas
Ini Pesan Rosti Simanjuntak Pada Bharada E Saat Bersimpuh di Kakinya
Terungkap pesan Rosti Simanjuntak kepada Bharada E saat persidangan beberapa waktu lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah memasuki babak persidangan.
Keluarga Brigadir J kini mengaku telah memaafkan Bharada E tetapi proses hukum tetap harus ditempuh.
Seperti diketahui saat persidangan beberapa waktu yang lalu, Bharada E sempat bersimpuh di kaki kedua orang tua Brigadir J.
Baca juga: Awalnya Sulit, Orangtua Brigadir J Kini Luluh, Maafkan Bharada E karena Hal Ini

Saat momen bersimpuh itu, Bharada E juga mengungkap janjinya terhadap kedua orang tua Brigadir J dan Ibu Brigadir J Rosti Simanjuntak memberi pesan pada Bharada E.
Bharada E berjanji akan membuka semuanya di persidangan.
Hal itu diungkap oleh ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.
Sebagai orangtua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan istrinya, Rosti Simanjuntak mengaku sudah memaafkan Bharada E.
Meski awalnya sulit untuk maafkan orang yang pertama kali menembak anaknya, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak perlahan mulai bisa membuka hatinya.
Samuel Hutabarat pun mengungkap momen saat Bharada E meminta maaf sambil bersimpuh di kakinya.
“Yang kami rasakan pada saat persidangan Selasa yang lalu, memang pada saat itu Bharada E dia bersimpuh kepada kami selaku ayah dan ibunya almarhum Yosua, mengakui semua kesalahannya,” kata Samuel Hutabarat dilansir dari Youtube tvOneNews, Jumat (28/10/2022).
Melihat ketulusan Bharada E, Samuel Hutabarat pun mengaku luluh dan akhirnya memaafkannya.
“Dia sangat mengakui dan bersimpuh kepada kami, jadi saya selaku ayah dari almarhum mengingat suatu ajaran di kepercayaan saya, selaku saya umat nasrani, itu diajarkan bagi kami bahwa orang kalau sudah bersimpuh atau sudah mengakui kesalahannya kita mengampuninya,” jelas Samuel Hutabarat.
Baca juga: Sekitar 100 Polisi Diperiksa Buntut Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Siap Bertanggung Jawab

Menurut dia, dalam doa yang diajarkan Yesus Kristus yakni ‘ampunilah saya Tuhan, seperti saya mengampuni orang yang bersalah kepada saya’.
“Artinya di situ, kalau kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kita, bagaimana Tuhan mau mengampuni kita? Itu jadi pedoman saya,” jelasnya.
Rupanya permohonan maaf dari Bharada E itu, kata dia, bukan yang pertama kalinya.