Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Capres

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Tren Naik, Prabowo Cenderung Turun dan Anies Posisi Tiga

Berdasarkan hasil Litbang Kompas terbaru merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (capres) di Indonesia.

Editor: Aswin_Lumintang
kolase/dok Tribunnews.com
Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Berdasarkan hasil Litbang Kompas terbaru merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (capres) di Indonesia.

 Dalam survei yang digelar pada 24 September-7 Oktober 2022 ini, ada tiga sosok kandidat capres yang berada di posisi atas.

Tiga kandidat capres itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Jokowi dan Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Maju Capres Bila Ditunjuk, Partai Mencari Anak Bangsa Terbaik
Jokowi dan Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Maju Capres Bila Ditunjuk, Partai Mencari Anak Bangsa Terbaik (Tribunnews.com)

Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di puncak, lebih unggul dari Prabowo dan Anies.

Dikutip dari Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo 23,2 persen.

Disusul Prabowo yang memperoleh suara 17,6 persen dan Anies 16,5 persen.

Adapun dalam survei Januari, Juni, dan Oktober 2022 ini, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan.

Begitu pun elektabalitas Anies yang juga meningkat pada survei bulan Juni dan Oktober 2022.

Sementara elektabilitas Prabowo justru mengalami penurunan pada survei bulan Januari, Juni, dan Oktober 2022.

Baca juga: Momen Anak Rizky Billar Ulang Tahun, Baby L Dapat Hadiah Mewah dari sang Ayah

Baca juga: Sekjen PDIP Ungkap Pesan Presiden Jokowi soal Capres yang Minta Jangan Lama-lama Menentukan

Menurut Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, penurunan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu dipengaruhi oleh dua hal.

Pertama, yakni karena langkah politik Prabowo yang dinilai pasif.

“Prabowo Subianto sifatnya pasif, dia yang didatangi, dibandingkan dia yang melakukan tur politik,” kata Bambang dikutip dari YouTube Harian Kompas.

Faktor kedua, ialah deklarasi Prabowo sebagai capres Partai Gerindra dinilai kurang mendapatkan perhatian masyarakat.

Sebab, publik menilai deklarasi tersebut sebagai urusan internal partai.

“Kalau Prabowo deklarasi, relatif seperti orang memandang itu urusan internal Partai Gerindra, bukan sebuah perayaan publik,” tuturnya, dilansir Kompas.com.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved