Manado Sulawesi Utara
Kembali Mengantre Solar di SPBU Kairagi Weru Manado, Sopir Truk: Kapan Hal Ini Akan Berakhir
Antrean pembelian solar kembali mengular di SPBU Kairagi Weru, Manado. Sopir truk bertanya kapan permasalahan ini akan selesai.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Antrean truk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kairagi Weru, Manado Sulawesi Utara, kembali terjadi.
Bahkan, antrean tersebut dimulai dari Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL (Mako Lantamal) VIII Manado hingga SPBU Kairagi Weru.
Jarak antrean awal hingga di SPBU Kairagi Weru kira-kira sepanjang satu kilometer.
Hal ini membuat para pedagang menjadi kecewa dan bertanya-tanya sampai kapaan anteran akan terjadi.
Salah satunya Johan, sopir truk asal Wonasa.
Ia mengeluh sampai hari ini pemerintah masih belum memberi jalan kuar atas masalah antrean BBM.
"Sudah lama masalah antrean belum bisa tidak ada solusi yang diberikan kepada kami," katanya kepada Tribunmanado.co.id,(25/10/2022)
Johan menjelaskan, seharusnya pemerintah hadir untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
"Harapan saya pemerintah harus cari solusi dengan tentang masalah antrean ini karena kami butuh bukti bukan janji,"pungkasnya
Hal yang sama juga diungkapkan Alvin, warga Perkamil.
Baca juga: Kiki Fatmala Disuruh Buat Surat Wasiat Oleh Suami, Kini Pasrah Lantaran Idap Kanker
Baca juga: FX Hadi Rudyatmo Dapat Sanksi Keras dan Terakhir, Ini Kata Sekjen PDIP Hasto Terkait Ganjar dan Rudy
Ia meminta pemerintah menyelesaikan masalah tersebut.
"Pasti ada solusi, jadi semoga pemerintah bisa mencari Suluy masalah hampir setiap," kata Alvin.
Masih Ada Antrean BBM di SPBU Kota Bitung, Sopir Menduga Karena Ada Kendaraan Modifikasi Tangki
Deddy, warga Kelurahan Bitung Timur, Kota Bitung, Sulawesi Utara, menduga keterlambatan pengisian BBM bersubsidi jenis solar di SPBU di Kota Bitung karena ada keterlambatan pengisian untuk kendaraan bertonase besar.
“Kami juga menduga, mungkin banyak kendaraan lain dalam tanda kutip yang mengisi,” kata Deddy saat mengantre di SPBU Kadoodan Bitung, Selasa (25/10/2022) malam.

Kendaraan lain yang dimaksud, kuat dugaannya adalah kendaraan yang telah dimodifikasi tangkinya atau sudah tidak standar lagi.
Keberadaan kendaraan seperti ini didominasi kendaraan bermesin solar roda empat berbagai jenis.
Deddy bersama mobil truk kontainernya, mulai antre pukul 16.00 Wita dan hingga malam hari baru bergerak beberapa meter saja.
Sopir kontainer angkut barang campuran ke Kotamobagu berharap dalam pengisian BBM jenis solar di SPBU tidak ada antrean lagi karena akan mengganggu aktivitas.
Adi, sopir lainnya, mengantre untuk mengisi BBM sejak pukul 15.30 Wita.
Baca juga: Pengunjung Mengaku Senang dan Terhibur di Pasar Malam Boulevard Dua Manado Sulawesi Utara
Baca juga: Sosok Amsal Sampetondok Paman Ferdy Sambo, Datang Dari Sulawesi Selatan Untuk Doakan Keponakan
Dia pun masih tak habis pikir, di tengah harga BBM yang sudah naik antrean panjang untuk mengisi BBM di SPBU masih saja dialami setiap hari.
“Tak bisa dipikirkan lagi, mau tidak mau harus antre hari–hari antre untuk isi BBM. Ini kami alami sejak tahun lalu,” kata Adi.
Hal ini jelas sangat mengganggu distribusi barang, dimana dalam sehari para sopir truk bisa mengangkut dua rit jika tidak antre BBM di SPBU.
Sedangkan saat ini, untuk mendapat dua rit harus sampai malam hari.
Sopir mobil kontainer yang angkut keramik atau tegel berharap, kondisi seperti ini sudah tidak terjadi lagi.

Sawal, sopir truk kontainer dari Kota Bitung yang tengah antre sejak pukul 18.00 Wita, tengah diselimuti rasa lapar, namun tetap memilih antre.
“Dengan antrean ini sangat berpengaruh di rit. Angkutan menjadi lama, biasanya kalau normal malam-malam seperti ini sudah istirahat di rumah. Tapi saat ini masih di jalan antre BBM, itu pun tidak tahu masih akan kebagian atau tidak,” ujar Sawal.
Pihaknya berharap dan berkeinginan pengisian BBM di SPBU normal, tidak antre lagi seperti saat ini.(*)
(Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku/Christian Wayongkere)