Tips
13 Makanan yang Bagus Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal, Ada Putih Telur juga Ayam Tanpa Kulit
13 makanan yang bagus dikonsumsi bagi penderita penyakit ginjal, Ada putih telur juga ayam tanpa kulit serta makanan lainnya berikut
Gula darah yang tidak terkontrol dan hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah di ginjal, sehingga mengurangi kemampuannya untuk berfungsi secara optimal.
Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, limbah menumpuk di dalam darah, termasuk produk limbah dari makanan.
Oleh karena itu, para penderita penyakit ginjal perlu mengikuti pola makan khusus.
Pembatasan makanan pada penderita penyakit ginjal dapat bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan ginjal yang mereka alami.
Misalnya, orang dengan penyakit ginjal stadium awal memiliki batasan yang berbeda dibandingkan dengan gagal ginjal yang dikenal sebagai penyakit ginjal stadium akhir.
Jika Anda menderita penyakit ginjal, penyedia fasiltas kesehatan dapat membantu menentukan diet terbaik untuk kebutuhan Anda.
Bagi kebanyakan orang dengan penyakit ginjal lanjut, penting untuk mengikuti diet ramah ginjal yang membantu mengurangi jumlah limbah dalam darah.
Diet ini sering disebut sebagai diet ginjal.
Diet ini ditujukan untuk membantu meningkatkan fungsi ginjal sekaligus mencegah kerusakan lebih lanjut.
Meskipun pantangan makanan berbeda-beda, pada umumnya disarankan agar semua orang dengan penyakit ginjal membatasi nutrisi berikut:
· Sodium atau natrium, pasalnya ginjal yang rusak tidak dapat menyaring kelebihan natrium, dan menyebabkan kadar darahnya meningkat. Penderita penyakit ginjal seringkali disarankan untuk membatasi natrium hingga kurang dari 2.000 mg per hari.
· Kalium untuk untuk menghindari kadar darah tinggi yang berbahaya. Biasanya penderita penyakit ginjal dianjurkan untuk membatasi kalium hingga kurang dari 2.000 mg per hari.
· Fosfor karena ginjal yang rusak tidak dapat menghilangkan kelebihan mineral ini. Sementara, kadar fosfor yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Dengan demikain, asupan fosfor perlu dibatasi kurang dari 800–1.000 mg per hari pada pasien.
Protein adalah nutrisi lain yang mungkin perlu dibatasi oleh penderita penyakit ginjal, karena ginjal yang rusak tidak dapat membersihkan produk limbah dari metabolisme protein.
Namun, seseorang dengan penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani dialisis atau terapi cuci darah, memiliki kebutuhan protein yang lebih besar.