Bursa Capres
Hasto Ikut Teken Teguran Keras ke Fraksi PDIP DPR yang Galang 'Dewan Kolonel' Dukung Puan Maharani
Meski ada kesan PDI Perjuangan lebih menginginkan Puan Maharani yang didorong maju menjadi Calon Presiden
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Meski ada kesan PDI Perjuangan lebih menginginkan Puan Maharani yang didorong maju menjadi Calon Presiden (Capres) 2024, namun partai besutan Megawati Soekarnoputri ini tak ingin ada kadernya yang melanggar aturan.
Baca juga: CHORD Begitu Sulit, Lirik Lagu Cukup Dikenang Saja - The Junas
Hal ini dibuktikan dengan adanya surat teguran terhadap personel Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI yang sempat membentuk 'Dewan Kolonel' yang tujuannya menggalang dukungan ke Puan Maharani menuju Calon Presiden di Pilpres 2024.
Kabarnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengeluarkan surat teguran kepada sejumlah anggota Fraksi PDIP DPR RI yang membentuk 'Dewan Kolonel', untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun pun membenarkan soal surat teguran yang dilayangkan kepada 'Dewan Kolonel' tersebut.
Komarudin juga menyebut, jika surat teguran tersebut sudah diterbitkan oleh DPP PDIP sejak 5 Oktober 2022, lalu.
"Ya, kita memberi teguran keras dan terakhir ya kepada beberapa anggota, saya tidak ingat persis ya berapa, nanti dicek lagi di surat sekretariat," kata Komarudin saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (21/10/2022).
Komarudin juga mengatakan, surat tersebut sudah ditandatanganinya bersama dengan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: CHORD Tanjung Mas Ninggal Janji - Didi Kempot, Aku Sih Kelingan Naliko Ing Pelabuhan
Baca juga: Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw Buka FSPG GMIM 2022, Sebut Wadah Tri Tugas Gereja
Namun, dirinya tidak mengetahui pasti apakah surat tersebut sudah diterima oleh beberapa anggota yang mendapatkan teguran tersebut.
"Urusan surat sampai fisik sampai ke mereka itu sudah bukan urusan saya. Urusan saya ya tanda tangan itu surat, urusan sekretariat yang sampaikan surat itu kepada masing-masing," terangnya.
Komarudin menjelaskan, surat tersebut ditandatangani oleh dirinya dan Sekjen Hasto, karena masih dalam ranah menyangkut teguran pelanggaran disiplin anggota partai.
Lebih lanjut, surat teguran itu juga memiliki tahapan yang berjenjang, dengan sanksi terakhir yakni pemecatan.

"Dan teguran itu berjenjang. Jadi, kalau berulang-ulang ya diberi teguran keras, teguran keras terakhir. Kalau diulang lagi, ya teguran lebih keras, ya pemecatan," jelasnya.
Namun, terkait mekanisme pemecatan, merupakan ranah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Prosedurnya kita rekomendasikan. Bidang kehormatan merekomendasikan kepada Ibu Ketua Umum. Lalu, Ibu Ketua Umum menandatangani pemecatan kalau sudah menyangkut pemecatan dan keanggotaan," katanya.
Komarudin juga menjelaskan, bahwa teguran tersebut ditujukan karena menggunakan organisasi yang tidak ada dalam aturan organisasi atau AD/ART Partai.