Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Dietilen Glikol (DEG)? Zat Kimia Berbahaya Perusak Ginjal

DEG atau Dietilen Glikol adalah pelarut dan bahan yang umum digunakan dalam berbagai produk komersial.

Pixabay.com
Ilustrasi Kasus Gangguan Ginjal Akut, Apa Itu Dietilen Glikol (DEG)? Zat Kimia Berbahaya Perusak Ginjal 

Ginjal menerima sebagian besar DEG, volume distribusi DEG pada manusia memang belum diketahui.

Setelah dianggap dimetabolisme menjadi etilen glikol dan selanjutnya menjadi asam oksalat, kini diketahui bahwa ikatan eter relatif stabil dan DEG dimetabolisme oleh alkohol dehidrogenase (ADH) menjadi asam hidroksietoksiasetat (HEAA) dan asam diglikolat (DGA).

Asam diglikolat baru-baru ini diidentifikasi sebagai metabolit nefrotoksik utama pada keracunan DEG.

Dietilen glikol telah terdeteksi dalam air minum, air tanah, air permukaan dan udara dalam ruangan yang dihasilkan dari pelepasannya ke lingkungan dari produksi dan penggunaannya.

Keracunan Etilen Glikol

Dietilen dan polietilen glikol telah digunakan sebagai pengganti propilen glikol yang murah sebagai pembawa dalam sediaan obat sirup untuk anak.

Namun epidemi gagal ginjal akut (AKI) yang diinduksi dietilen glikol telah dilaporkan terjadi di India dan Bangladesh.

Dalam satu penelitian besar, 236 kematian tercatat diantara 339 anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut yang tidak dapat dijelaskan di rumah sakit anak-anak di Dhaka, Bangladesh.

Sebanyak 51 anak telah mengkonsumsi merek acetaminophen (parasetamol) yang diketahui mengandung dietilen glikol, sedangkan 85 persen dari pasien yang tersisa telah menelan obat ampuh yang tidak diketahui mereknya untuk mengobati demam.

Kemungkinan mereka mengalami hepatomegali, edema, hipertensi, asidosis parah, tingkat kreatinin serum yang lebih tinggi.

Namun di rumah sakit negara itu, angka kematian lebih tinggi tercatat pada pasien dengan dugaan keracunan.

Dalam laporan lain, 14 pasien meninggal karena gagal ginjal akut setelah pemberian gliserol untuk menurunkan tekanan intrakranial atau intraokular.

Analisis sediaan ini menunjukkan bahwa obat itu mengandung 70 persen etilen glikol.

Hasil otopsi pun mengungkapkan nekrosis kortikal akut sebagai lesi yang paling sering.

Dietilen glikol merupakan cairan higroskopis yang terasa manis, tidak berwarna, tidak berbau, dan biasa digunakan dalam sediaan komersial antibeku, minyak rem, rokok, dan beberapa pewarna.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved