Buya Yahya
Bagaimana Jika Hak Kita Diambil Orang Lain? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ceramah singkat Buya Yahya dengan judul "Saat Hak Kita Diambil Orang Lain - Hikmah Buya Yahya"
Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: Dewangga Ardhiananta
Coba, kalau di saat kita datang dibarengi dengan amarah sangat berbeda jika kita datang kepadanya dengan cinta.
Kalau kita dengan cinta, kita akan bertanya keadaannya dulu bagaimana, bahkan kita pun masih bisa menebar senyum tutur kata yang lembut dan seterusnya. Sehingga kita menagihnya dengan nada baik," ucap Buya.
Sementara, lanjut Buya, jika dengan amarah saat menagih hutang maka bisa saja berakhir buruk.
"Cuma kalau tiba-tiba Anda datang dengan amarah tadi lihat berarti amarah ada di dalam hati sudah berubah menjadi perilaku biarpun Anda mengambil hak Anda, sudah berubah.
Bahkan mungkin Anda mulai mengungkit, apaan kamu sudah beli ini beli itu nggak bayar utang? kau janji saya, kali ini mulai marah," contoh Buya.
Kata Buya, bisa saja pahala kita akan habis dengan amarah yang tidak jelas.
"Ini kan ya bahaya juga karena bisa saja pahala kita habis dengan amarah-amarah yang salah," ujarnya.
Buya mengatakan bahwa menagih hutang ada aturannya dan jika yang ditagih sulit maka bisa diberi tempo untuk kesanggupan membayar.
"Sehingga di dalam Islam sendiri dalam hutang-hutang misalnya dalam urusan menemukan orang yang berbuat jahat, kita nggak serta-merta, harus ada pembuktian tidak boleh tuduh-tuduhan.
Maka orang yang tidak bayar hutang kepada kita bisa jadi memang nggak punya duit kalau memang dia tidak punya uang.
Maka kita yang wajib memberi tempo agar dia membayar sampai waktu yang yang Allah mudahkan untuk dia.
Makanya jangan pakai marah saja dong, jangan-jangan marah kita salah," pungkas Buya Yahya.
Tonton videonya di sini:
(TribunManado.co.id/Ang)
Baca Berita Tribun Manado di sini