Manado Sulawesi Utara
Cerita Sopir Truk di Manado Antre Solar, Kerja Pagi Ketemu Pagi, Gaji Hanya Rp 100 Ribu
Antrean solar kembali mengular di Kota Manado. Antrean panjang tersebut menyebabkan sopir truk kehilangan banyak pendapatan.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Antrean solar di beberapa SPBU di Manado, Sulawesi Utara, kian menjadi-jadi.
Rabu (19/10/2022), antrean panjang masih nampak di SPBU Yos Sudarso.
Panjang antrean mencapai hampir satu kilometer.
Bahkan antrean tak hanya di satu sisi, tetapi juga di dua sisi jalan.
Penebangan pohon di sekitar SPBU juga menambah macet Jalan Yos Sudarso.
Hal tersebut menghambat antrean truk.
Sopir pun mengeluh.
"Kami jadi lebih stres," kata Rudi, seorang sopir truk.
Rudi mengatakan, hari-harinya kini penuh perjuangan untuk memperoleh solar dan sering berakhir pahit.
Pernah ia menanti solar dari pukul 06.00 Wita.
"Pukul 12.00 Wita giliran saya, solar lantas habis," katanya.
Pernah pula berkorban tidur di SPBU. Solar pun ia dapat.
"Tapi itu tak ada gunanya karena saya sakit dan harus istirahat," katanya.
Maxi, sopir truk lainnya, mengatakan penghasilannya jauh berkurang.
Biasanya ia dapat empat ret, kini hanya satu ret.
"Satu ret potong solar, penghasilan kami kini hanya Rp 100 ribu per hari. Sangat jauh dari layak," katanya.
Antrean Solar di Manado Sulawesi Utara Sebabkan Pendapatan Sopir Truk Berkurang 50 Persen
Antrean kendaraan pembeli solar di SPBU menjadi pemandangan sehari-hari di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Antrean biasanya terjadi pagi hingga siang hari.
Jelang tengah malam, antrean kembali menyambung.
Baca juga: Renungan Kristen, Rabu 19 Oktober 2022, Ibrani 12:1-11 TB: Sukacita di Atas Tekanan Hidup
Baca juga: 284 Kasus Stunting di Kota Bitung Sulawesi Utara, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Di SPBU Jalan Yos Sudarso, panjang antrean mencapai jarak hampir satu kilometer.
Salah satu yang masuk antrean panjang ini adalah sopir truk bernama Migi.
Truknya masih berada di jembatan samping Mako Lantamal VIII Manado, dengan SPBU masih terpaut jarak ratusan meter.
Di depan truknya, masih ada puluhan mobil.
Truknya maju perlahan, bergerak setiap 10-15 menit.
"Sudah hampir tujuh bulan seperti ini," kata dia kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (18/10/2022).
Migi mengaku setiap hari antre selama berjam-jam.
"Paling minimal empat jam," katanya.
Migi awalnya sangat kesal, tapi lama-lama ia membiasakan diri.
"Saya sudah terbiasa," kata dia.

Mengisi waktu luang di truk, Migi biasa bermain ponsel.
Menyaksikan berita online adalah kegemarannya.
Antrean lama tak hanya membuat sopir kesal.
Lebih dari itu, antrean menggerus pendapatan sopir.
Migi mengaku pendapatannya berkurang jauh.
"Biasa sebulan dapat Rp 5 juta, kini hanya Rp 3 juta karena waktu sudah terpotong. Tak hanya saya rugi, tapi eignaar (pemilik, -red) kendaraan ini juga merugi," katanya.
Ia meminta pemerintah agar mencari solusi dari masalah tersebut.
Dia bahkan tak keberatan jika BBM solar dinaikkan harganya hingga Rp 9 ribu per liter.
"Asalkan ada penambahan kuota dan mudah diperoleh," katanya.
Daniel, sopir lainnya, mengatakan antrean solar membuat sopir dirugikan lahir dan batin.
Baca juga: Dry Shampoo vs Keramas, Begini Cara Menggunakan Hingga Memilih Jenis-Jenisnya
Baca juga: Tindak Lanjut Instruksi Kemenkes, Dinkes Sitaro Sulawesi Utara Menyurat ke Semua Faskes
Ia mengaku pendapatannya turun drastis.
"Dari Rp 6 juta per bulan tinggal Rp 3 juta. Lantas bagaimana hidup kini dengan Rp 3 juta?" katanya.
Antrean solar juga menggerus kesehatannya.
Kolesterolnya meningkat.
"Saya sering pusing," katanya.
Tentang Manado
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km⊃2;.
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua.

Saat ini Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang.(*)