Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Kota Bitung Sulawesi Utara Miliki Bapak Asuh Anak Stunting, Ini Harapan BKKN RI

Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut ) Miliki Bapak Asuh Anak Stunting, Ini Harapan BKKN RI.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere.
Kota Bitung Sulawesi Utara Miliki Bapak Asuh Anak Stunting, Ini Harapan BKKN RI 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID –  “Pergi ke Kota Bitung menebar jaring, lalu balik ada hujan. Mari wujudkan masyarakat bebas Stunting untuk Bitung maju dan sejahtera.”

Demikian kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Republik Indonesia, Bonivasius Prasetya Ichtiarto SST, M.Si.

Ia mengatakan hal tersebut saat menghadiri pencanangan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting di ruang SH Sarundajang Kantor Walikota Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (18/10/2022).

Ia mengatakan, stunting menjadi ancaman bangsa Indonesia karena jika anak stunting terlahir dan dibiarkan, maka ketika dewasa tidak bisa berkontribusi untuk bangsa.

“Anak yang stunting akan lambat berpikir, mempunyai kekurangan-kurangan fisik, mental, cara berpikir hingga tidak dapat bersaiang di pekerjaakn dan bersekolah,” ujar Bonivasius.

Lanjutnya, 20 sampai 30 tahun kedepan anak-anak tersebut akan menjadi penerus bangsa Indonesia tapi kalau stunting maka tidak bisa menjadi tangguh, tidak bisa menjadi polisi, tantara, walikota atau walikota Bitung.

Keberadaan stunting bukan main-main, tapi ancaman untuk bangsa.

Era globalisasi saat ini butuh sumber daya manusia yang hebat, kuat, berdaya juang, berdaya saing dan berkualitas sehingga, stunting harus diturunkan dan di cegah.

Bagaimana untuk mencegah? Menurutnya, dimulai baik sebelum anak merencanakan pernikahan atau menikah hingga yang sudah berkeluarga.

Penyebab stunting ada macam-macam, mulai karena ekonomi dan pola asuh serta budayanya, lalu karena faktor kesehatan dalam hal ini sanitasi.

Berbicara penurunan stunting bukan hanya dilakukan oleh BKKBN, Dinas Kesehatan melainkan semua bersama-sama menanganinya. 

Dengan dikukuhkannya Bapak / Bunda Asuh Anak Stunting, yakni Dandim 1310 Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, Ketua DWP Kota Bitung Ny Nurjaya Theno Munarwin, Kepala Dinas Pengendalian Pendudukn dan KB Kota Bitung Haidy Malingkas, perwakilan perbankan dan perusahan di Bitung.

Ia berharap aka nada bapak asuh lainnya, berasal dari pihak swasta hingga orang biasa yang berkecukupan bisa jadi bapak asuh anak stunting.

“Jadi  bukan sekedar pencenangan, tapi programnya apa,” tambahnya.

Menjadi bapak asuh anak stunting bukanlah hal baru, sebelumnya ada Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).

Keberadaan orang tua asuh, nantinya akan menjadi pencegahan dan penanganan stunting secara gotong royong melibatkan siapa saja.

Kepada keluarga atau anak yang beresiko hingga stunting akan diberikan bantuan, lewat program bantuan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), diberikan bantuan makanan tambahan ke keluarga ibu hamil, menyusui dan anak serta balita beresiko atau memang stunting.

Pendampingan selama enam bulan, akan terkoreksi seperti berat badan akan bertambah, tinggi badan bertambah, gizinya baik hingga terbebas dari stunting.

Program Dashat ini bisa setiap hari, seminggu dua klai, seminggu sekali yang intinya keberadaan anak stunting atau beresiko stunting serta keluarganya menjadi bagian dari tanggung jawab desa atau kelurahan yang akan disuport oleh semua pihak.

Sementara itu Wakil Walikota Bitung bilang, permasalahan Stunting di Kota Bitung terus mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun para pemangku kepentingan. 

Terutama masih adanya permasalahan seperti kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, yang dapat berdampak serius kepada perkembangan janin.

“Target nasional yaitu menurunkan Prevalensi penurunan Stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 yang menuntut kita untuk terus berinvestasi pada Intervensi gizi sejak sekarang,” kata Hengky.

Menurutnya, investasi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari bagian pihak dalam percepatan penurunan Stunting. 

Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. 

Dalam menyongsong masa depan kita harus optimis namun tidak boleh lengah sebab anak anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan, Sekarang kita merawat mereka, kelak mereka akan merawat bangsa.

“Olehnya kepada bapak/bunda asuh anak Stunting yang dikukuhkan pada hari ini kami mengajak untuk terus berperan aktif, bekerjasama melakukan percepatan penurunan Stunting di Kota Bitung

Kami pesankan agar upaya menekan angka Stunting ini harus dimasifkan hingga keseluruhan sektor sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Stunting itu sendiri,” tandasnya. (crz)

PT Tambang Mas Sangihe Kunjungi Kantor Tribun Manado, Jelaskan Isu yang Berkembang di Masyarakat

Ingat Amanda Zahra? Dulu Muncul saat Sang Suami Diisukan Selingkuh dengan Artis, Kabarnya Kini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved