Renungan Kristen, Daniel 9:1-19 TB: Belajar dari Doa Daniel, Sebuah Doa Permohonan

Maka doanya merupakan kunci kekuatan iman.

Daniel senantiasa mengarahkan hatinya kepada Tuhan Allah dalam doa yang tak putus-putusnya seperti biasa sepatutnya dilakukan oleh seorang Israel (bandingkan Dan 6:11).

Perikop hari ini menyatakan bahwa Daniel menyadari bahwa saat kelepasan setelah 70 tahun pembuangan di Babel hampir tuntas.

Sebagai juru syafaat bangsanya, Daniel memanjatkan doa pengakuan dosa atas Israel yang sepanjang sejarah kerajaan Allah tersebut senantiasa memberontak kepada Allah,

Dia memohon belas kasihan Tuhan untuk mendengar doanya (ayat 17-19).

Daniel 9:17-19 TB
Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri.
Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!”

Hasil dari doa syafaat Daniel kita mengetahui bahwa kemudian umat Israel sedikit demi sedikit mulai dikembalikan ke Yerusalem dan membangun kembali Israel yang hidup secara rohani.

Daniel 6:11 TB
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

DOA:
Jadikanlah kami ya Tuhan juru syafaat bagi orang-orang lain yang membutuhkan doa dan dukungan kami, Amin.

Haleluyah, Tuhan Yesus memberkati

Baca Berita Tribun Manado DI SINI

https://bible.com/reading-plans/800/day/12?segment=0