Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Capres

Pengamat: Begitu Deklarasikan Anies, Rasanya NasDem Jadi Haram Koalisi dengan PDIP

Meski PDI Perjuangan selalu menyatakan terbuka koalisi dengan siapa saja. Namun, dalam realita politik selama ini PDI Perjuangan

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Adi Prayitno 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  Meski PDI Perjuangan selalu menyatakan terbuka koalisi dengan siapa saja. Namun, dalam realita politik selama ini PDI Perjuangan sulit untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kini dengan situasi politik terbaru, kemungkinan PDI Perjuangan juga tak mungkin untuk berkoalisi dengan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Terkait hal ini Pengamat politik Adi Prayitno berbicara soal peluang PDIP berkoalisi dengan Partai NasDem.

Menurut dia, kans terbentuknya koalisi kedua partai itu kecil terjadi di Pemilu 2024.

Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri terlihat berbincang jelang upacara peringatan HUT ke-77 TNI di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022)
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri terlihat berbincang jelang upacara peringatan HUT ke-77 TNI di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022) (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Ia menambahkan bahwa sebelumnya partai bernuansa merah itu juga telah mengisyaratkan enggan berkoalisi dengan dua partai lain yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Rasa-rasanya untuk 2024 yang haram hukumnya berkoalisi dengan PDIP jadi 3, tambah satu lagi, NasDem,” kata Adi Prayitno dalam acara Adu perspektif Total Politik yang berlangsung daring, Selasa (11/10/2022) malam.

Ia lantas mengungkan alasan adanya kemungkinan itu.

Menurut Adi, Ketua DPP PDIP Said Abdullah sempat mengatakan bahwa dalam politik memang serba mungkin dengan siapa saja bisa berteman dan berkoalisi.

Namun ada satu pertimbangan yang memut PDIP enggan berkoalisi dengan sebuah parpol.

“Dengan semua dan siapapun mungkin sangat berkoalisi PDIP. Tapi tidak dengan yang mencemari masjid dan tempt ibadah untuk kepentingan politik kekuasaan,” kata Adi.

Baca juga: 1.625 Rumah di Kalukku Terdampak Banjir, Ada yang Hanyut dan Tertimpa Longsor, Ini Data BPBD

Baca juga: Wali Kota Kotamobagu Sulawesi Utara Terima BKN Award Tahun 2022

 
Menurut dia, ungkapan elite PDIP itu tidak mungkin ditujukan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ataupun Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

“Itu kan menjurus betul. Pastinya kalau kita membaca konteks, omongan Pak Said itu adalah kepada NasDem yang mendeklarasikan Anies. Kan begitu jalan ceritanya. Kalau kita memaknai setiap peristiwa politik itu adalah multitafsir,” ujarnya.

Sebelumnya, Pengamat politik Adi Prayitno meyakini pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto soal ‘biru lepas dari Jokowi’ ditujukan kepada Partai NasDem.

Menurut dia, ungkapan itu tidak mungkin ditujukan kepada partai dan tokoh politik lain seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

“Ini the one and only untuk NasDem dan Anies Baswedan,” kata Adi Prayitno dalam acara Adu perspektif Total Politik yang berlangsung daring, Selasa (11/10/2022) malam.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved