Bursa Capres
Hasto Beri Sinyal PDIP Umumkan Capres Juni 2023, Impikan Presiden Pemimpin Bangsa-bangsa di Dunia
Pemilu 2024 masih lebih setahun, namun persinggungan partai politik makin terasa dan kian menghangatkan perpolitikan tanah air.
“Kalau kita lihat pengalaman, Pak Jokowi diumumkan pada 6 Maret 2014 oleh ibu Mega. Dan pemilunya pada bulan Juni 2014. Sehingga kalau analoginya begitu, ya kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (umumkan calon presiden, red). Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi,” kata Hasto.
“Kiai Maruf diputuskan saat penetapan capres cawapresnya di KPU. Penetapan dan keputusan cawapres utusannya pada Minggu sekitar pukul 16.00, jam 4 sore, sementara pendaftarannya Senin (esok harinya). Itu real politik, dalam praktik seperti itu,” tambahnya.
Maka itulah yang kini disiapkan adalah visi misi capres-cawapres terlebih dahulu. Isinya tentu menggambarkan visi Indonesia ke depan, yang senafas dengan pemerintahan Soekarno-Megawati-Jokowi.
“Untuk siapa yang akan disiapkan, itu keputusannya Ibu Mega. Yang jelas, pengalaman 2014, kita mampu melahirkan banyak pemimpin,” kata Hasto sambil menyebutkan berbagai nama pemimpin daerah berhasil seperti Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Hendrarprihadi, dan lain-lain.
“Visi dan misi capres PDI Perjuangan progressnya sudah 80 persen. Maka mahasiswa kalau mau memberitahukan visi misi (capres-cawapres) ke kami, silahkan,” terangnya.
Singgung Efek Ekor Jas
Hasto Kristiyanto juga buka suara terkait Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024, mendatang.
Hasto pun mengkritik cara partai politik dalam berebut ekor jas dengan mendeklarasikan Capres yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Dalam situasi seperti ini menempatkan capres dan cawapres sepertinya memperebutkan efek ekor jas," kata Hasto di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hasto juga menegaskan, bahwa jawaban Ganjar adalah tetap menunggu keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.
"Karena Pak Ganjar adalah kader partai sehingga keputusan terkait capres dan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum," ucap Hasto.
Doktor Ilmu Pertahanan ini mengatakan, bahwa, bagi PDIP capres itu harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
"Mencalonkan capres dan cawapres bukan untuk melakukan dansa elektoral, bukan juga untuk memperebutkan efek ekor jas. Namun juga dilakukan dengan penuh kesadaran terhadap masa depan," katanya.
"Oleh karenanya siapapun yang akan dicalonkan dipastikan mereka telah diberikan gembelengan sebagai calon pemimpin," tambahnya.
Hasto melanjutkan, bahwa calon pemimpin itu harus dipastikan telah mendapatkan gemblengan langsung dari Megawati Soekarnoputri.