Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu

112 Kasus Demam Berdarah Dengue di Kotamobagu, Data Terbaru Dinas Kesehatan

Sejak Januari - Oktober 2022 tercatat ada 112 kasus. Jumlah kasus DBD naik dari sebelumnya di tahun 2021, Januari - Desember 2021 68 kasus. 

Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Handhika Dawangi
Kolase Tribun Manado/Randi Tuliabu/Shutterstock
Kepala Bidang Kesmas D2P Dinkes Kotamobagu Linda Wati Hasan. Ungkap data kasus DBD di Kota Kotamobagu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kota Kotamobagu Sulawesi Utara meningkat. 

Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu

Sejak Januari - Oktober 2022 tercatat ada 112 kasus. 

Jumlah kasusnya naik dari sebelumnya di tahun 2021, Januari - Desember 2021 68 kasus. 

"Tahun 2021 DBD di Kotamobagu hanya di angka 68 kasus Januari hingga Desember.

Tetapi tahun ini 2022 Januari sampai Oktober 2022 berjalan ini sudah mencapai 112 kasus," ungkap Kepala Bidang Kesmas D2P Dinas Kesehatan Kotamobagu Linda Wati Hasan kepada tribunmanado.co.id. 

Kepala Bidang Kesmas D2P Dinas Kesehatan Kotamobagu, Linda Wati Hasan mengimbau agar masyarakat Kotamobagu menjaga kebersihan, jangan hanya bergantung kepada Fogging untuk mengatasi kasus DBD.

“Selain fogging yang dilakukan kita juga harus menjaga kebersihan rumah untuk mengatasi virus DBD,” ujarnya.

Menurut Linda Fogging hanya mampu memutus rantai penularan Demam Berdarah dengan melemahkan nyamuk dewasa bukan untuk membunuh jentik nyamuk.

“Maka Kita harus melihat tempat-tempat yang biasanya menjadi perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk, seperti di toilet, di selah rumah, kemudian di setiap genangan air yang ada di halaman rumah,” tambahnya. (*)

Gejala, Penyebab dan Penanganan DBD

Simak gejala, penyebab dan penanganan penyakit demam berdarah.

Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Demam beradarah dapat menyebabkan penyakit parah dalam beberapa kasus.

Gejala demam berdarah berkisar dari ringan hingga berat.

Bagi kebanyakan orang, cara terbaik untuk mencegah demam berdarah adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk menghindari gigitan nyamuk.

Lantas, apa saja gejala demam berdarah?

Gejala Ringan

Gejala biasanya berlangsung antara 2–7 hari.

Kebanyakan orang merasa lebih baik setelah satu minggu.

Dikutip dari Medical News Today, berikut gejala ringan yang biasa dialami:

- Sakit otot dan sendi

- Ruam

- Sakit di belakang mata

- Mual dan muntah

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Mata merah.

Gejala Parah

Di antara 0,5 persen dan 5 persen kasus demam berdarah menjadi parah.

Jika ini terjadi, bisa mengancam nyawa.

Berikut gejala parah demam berdarah:

- Sakit perut atau nyeri tekan

- Muntah setidaknya tiga kali dalam 24 jam

- Pendarahan dari hidung atau gusi

- Muntah darah

- Darah dalam tinja

- Kelelahan

- Merasa gelisah atau mudah tersinggung

- Perubahan suhu dari sangat panas hingga sangat dingin

- Kulit dingin dan lembap

- Nadi lemah dan cepat

- Penurunan perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik.

Siapapun dengan gejala parah membutuhkan perhatian medis segera.

Penyebab Demam Berdarah

Empat virus dapat menyebabkan demam berdarah.

Mereka semua ditularkan baik oleh nyamuk Aedes aegypti atau bisa juga nyamuk Aedes albopictus.

Spesies nyamuk ini hidup di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.

Nyamuk yang membawa virus menularkannya ke manusia dengan menggigitnya.

Ketika nyamuk lain menggigit seseorang dengan demam berdarah, ia akan mengambil virus tersebut.

Kemudian nyamuk akan menularkan virus ke orang berikutnya yang digigitnya.

Penanganan dan Pencegahan Demam Berdarah

Tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi demam berdarah.

Jika Anda merasa menderita demam berdarah, Anda harus menggunakan pereda nyeri dengan asetaminofen dan menghindari obat-obatan dengan aspirin, yang dapat memperburuk perdarahan.

Anda juga harus beristirahat, minum banyak cairan, dan menemui dokter.

Jika Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, Anda harus segera ke rumah sakit untuk diperiksa komplikasinya.

Dikutip dari WebMD, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama jika tinggal atau bepergian ke daerah tropis.

Ini bisa dilakukan dengan cara melindungi diri sendiri dan melakukan upaya untuk menekan populasi nyamuk.

Pada tahun 2019, FDA menyetujui vaksin yang disebut Dengvaxia untuk membantu mencegah penyakit ini terjadi pada remaja berusia 9 hingga 16 tahun yang telah terinfeksi demam berdarah.

Namun, saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah masyarakat umum tertular.

Untuk melindungi diri sendiri:

- Gunakan obat nyamuk, bahkan di dalam ruangan.

- Saat berada di luar ruangan, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang yang dimasukkan ke dalam kaus kaki.

- Pastikan tirai jendela dan pintu aman dan bebas dari lubang.

- Jika area tidur tidak disekat atau ber-AC, gunakan kelambu.

- Jika memiliki gejala demam berdarah, segera konsultasi dengan dokter.

Untuk mengurangi populasi nyamuk, singkirkan tempat-tempat di mana nyamuk dapat berkembang biak.

Ini termasuk ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang menampung air hujan.
Ganti air secara teratur di pemandian burung luar ruangan dan wadah air hewan peliharaan.

(Tribunnews.com)

BACA Berita Tribun Manado: KLIK LINK

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved