Info Kesehatan
Campak atau Morbili, Ini Cara Penularan dan Gejala Penyakit Ini Jika Sudah Menyerang Tubuh
Simak ini gejala, penyebab dan cara pencegahan penyakit Campak atau Morbili atau measles atau rubeola.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Waspada jika tubuh anda tepatnya di bagian wajah dan leher muncul ruam kemerahan.
Anda bisa saja terkena salah satu penyakit yang harus diwaspadai, yaitu campak.
Simak lengkapnya, apa saja gejala penyakit campak.
Campak ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang bermula di wajah dan leher, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh.
Awalnya, ruam hanya berbentuk kecil, namun dapat menyatu dan membentuk ruam besar.
Ruam campak bisa mirip dengan ruam pada penyakit rubella atau roseola.
Gejala awal penyakit campak sebenarnya sudah muncul 3-5 hari sebelum munculnya ruam.
Gejala tersebut tidak khas dan mirip dengan gejala flu, yaitu:
Demam
Lemas
Pegal linu
Pilek
Hidung tersumbat
Batuk kering
Diare
Muntah
Hilang nafsu makan
Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya
Kelopak mata membengkak
Muncul bercak putih di dalam mulut
Gejala campak biasanya berlangsung selama 3-5 hari, kemudian akan hilang secara bertahap.
Pada banyak kasus, penderita campak akan sembuh dalam waktu 7-10 hari. (3)
Pencegahan
Pencegahan Campak
Orang yang sudah menderita penyakit morbili atau campak biasanya kebal dan tidak mungkin kambuh lagi.
Sementara orang yang tidak kebal harus mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin campak.
Tentang Campak
Penyakit campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh.
Penularan campak terjadi melalui kontak lendir yang terinfeksi, lewat air liur dan droplet infection dari batuk dan bersin.
Nama lain dari penyakit ini adalah morbili, measles atau rubeola.
Penularan campak dimulai dari batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi dapat membuat virus terbang di udara.
Virus dapat hidup di permukaan selama beberapa jam.
Bahkan, jika Anda minum dari gelas atau berbagi peralatan makanan dengan orang yang terinfeksi Anda bisa terkena penyakit campak. (1)
Faktor Risiko
Umumnya, campak lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Siapapun bisa terinfeksi virus campak, seseorang juga semakin rentan untuk terkena campak saat belum terkena campak atau belum mendapatkan vaksinasi campak.
Penyakit ini harus diwaspadai meskipun jumlah pengidap komplikasi campak tidak terlalu banyak.
Komplikasi yang disebabkan campak umumnya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang pada telinga, dan infeksi otak (ensefalitis).
Berikut ini merupakan beberapa kalangan yang berisiko mengalami komplikasi, yaitu:
Bayi di bawah usia satu tahun;
Orang dengan penyakit kronis; dan
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian.
Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. (2)
Penyebab
Penyakit campak disebabkan virus yang menular antar-manusia dan kekurangan asupan vitamin, berikut penjelasannya:
1. Virus
Penyakit campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus yang menular melalui saluran pernapasan, yakni dari hidung, tenggorokan, dan mulut seseorang yang terinfeksi virus.
Tetesan cairan dari pernapasan ini menyembur keluar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Di antara orang yang tidak diimunisasi yang terpapar virus, lebih dari 90 persen akan tertular penyakit ini.
2. Kekurangan vitamin A
Sementara itu, kekurangan vitamin A juga merupakan faktor risiko munculnya penyakit ini.
Anak-anak yang terlalu sedikit asupan vitamin A kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit virus Rubeola ini.
Penyakit ini menular selama 4 hari sebelum ruam muncul, dan terus menular sekitar 4 hingga 5 hari setelahnya.
Penyakit ini berbeda dengan rubella atau penyakit campak jerman.
Kekebalannya diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). (1)
Berikut beberapa beberapa pencegahan morbili atau campak:
1. Vaksin
Pencegahan campak dapat dilakukan dengan menggunakan imunisasi.
Vaksin MMR terdiri dari 3 vaksin Mumps (gondongan), Measles (campak), Rubella (campak Jerman) yang memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit Gondongan, Campak dan Rubella.
Vaksin MMR diberikan pada bayi berumur 9 bulan, dan booster vaksin diberikan kembali saat anak berumur 15-18 bulan dan 6 tahun.
Pemberian vaksin morbili dilakukan dengan cara penyuntikan subkutan biasanya pada daerah lengan atas.
Orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi dapat meminta vaksin dari dokter sebagai salah satu cara pencegahan campak.
2. Batasi interaksi dengan orang lain
Jika Anda atau anggota keluarga terkena virus ini, batasi interaksi dengan orang lain dan hindari kegiatan sosial yang membuat pasien campak harus beraktivitas yang melelahkan dan menguras tenaga.
3. Beristirahat
Disarankan untuk beristirahat yang cukup, menyantap makanan yang sehat, dan berkonsultasi dengan dokter agar kondisi tubuh segera membaik.
Pada umumnya, campak hanya terjadi 1 kali karena tubuh kita dapat membentuk antibodi yang akan melindungi kita terkena penyakit ini kembali di kemudian hari.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Telah tayang di: TribunnewsWiki.com
BACA BERITA Tribun Manado: KLIK INI