Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Kanjuruhan

Nama-nama Korban Tewas Tragedi Arema vs Persebaya,17 Anak Jadi Korban, Berikut Datanya

Berikut ini foto daftar nama korban tragedi Arema vs Persebaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.

Suryamalang/Rifky Edgar
Keluarga melihat foto para korban Arema Vs Persebaya di RS Saiful Anwar Malang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama-nama korban tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya.

Ada sebanyak 17 anak jadi korban meninggal dunia.

Berikut Foto Daftar Nama Korban Tragedi Arema Vs Persebaya, 17 Anak Usia 12-17 Jadi Korban dan Bisa Bertambah

Daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan 1
Daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan 1 (Suryamalang.com)

Baca juga: Bawa Sabu Tiga Paket, Seorang Mahasiswa Asal Minahasa Sulawesi Utara Ditangkap Polisi Manado

Daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan 2
Daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan 2 (Suryamalang.com)

Baca juga: Cerita Para Korban Selamat dari Maut di Stadion Kanjuruhan, Lihat Banyak Jazad dengan Wajah Membiru

Daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan 3
Daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan 3 (Suryamalang.com)

Berikut ini foto daftar nama korban tragedi Arema vs Persebaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dari ratusan nama korban tragedi Arema Vs Persebaya, diketahui setidaknya ada 17 anak usia 12 hingga 17 tahun yang menjadi korban meninggal dunia.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPAA) menyebutkan jumlah korban anak-anak bisa bertambah.

Data menunjukkan usia anak yang menajdi korban meninggal dunia tragedi Arema Vs Persebaya adalah usia 12 tahun hingga 17 tahun.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar.

Nahar juga menyampaikan, pihaknya berupaya menjangkau anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini.

"Iya, ini bersama Dinas PPPA Provinsi dan Kota Malang sedang melacak data anak-anak yang menjadi korban," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar saat dihubungi di Jakarta, Minggu (2/9/2022) mengutip Kompas.tv.

Menurut dia, hingga saat ini sedikitnya ada 17 anak yang meninggal dan tujuh anak mengalami luka-luka.

"Data yang masuk, 17 anak meninggal dan tujuh dirawat, tapi kemungkinan bisa bertambah," katanya.

Anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi ini kebanyakan berusia antara 12 tahun hingga 17 tahun.

Pihaknya masih terus memastikan jumlah anak yang meninggal serta korban luka-luka yang memerlukan perawatan fisik dan psikis lanjutan.

Berikut ini SURYAMALANG.COM lampirkan daftar beberapa para korban tragedi Arema Vs Persebaya:

Jumlah daftar korban tragedi Arema Vs Persebaya ini diperkirakan bisa terus bertambah.

Pasutri Tewas Akibat Terinjak di Stadion Kanjuruhan

Pasangan suami istri (pasutri) Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30) tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Pasutri asal Jalan Bareng Raya 2G, Kota Malang itu bersama anaknya, Muhammad Alfiansyah (11) menonton lagaa Arema vs Persebaya.

Saudara korban, Doni (43) mengatakan 20 warga RT 14/RW 8 Kelurahan Bareng menonton pertandingan tersebut di stadion.

"Kami menonton di tribune 14," ujar Doni kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/10/2022).

Setelah pertandingan berakhir, kondisi ricuh di dalam stadion.

Awalnya, kericuhan terjadi di tengah lapangan.

Tak lama kemudian kericuhan mengarah ke bagian tribune penonton.

"Petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune 12.

Karena angin, asap dari gas air mata itu mengarah ke tribune 14.

Asap itu membuat perih mata, dan para penonton di tribune 14 langsung berhamburan turun untuk segera keluar stadion," jelasnya.

Doni langsung menggendong anaknya, dan segera mengikuti suporter lain untuk keluar stadion.

"Saya berhenti sebentar di pintu keluar stadion. Tiba-tiba Alfiansyah menghampiri saya. Anak itu mengatakan orang tuanya masih di dalam stadion," bebernya.

Tak lama kemudian Doni melihat Yulianton dan Devi sedang dipinggirkan keluar stadion, dan dibawa ke RS Teja Husada.

Doni menduga dua orang itu meninggal aakibat terinjak-injak suporter lain yang hendak keluar dari stadion.

Alfiansyah selamat setelah minta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan saudara saya jatuh dari tangga tribune, lalu terinjak-injak suporter lain.

Wajah jenazah sudah pucat membiru," ungkapnya.

Doni menerangkan Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.

Sedangkan Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.

"Dua jenazah sampai di rumah duka sekitar Subuh.

Jenazah dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB," tandasnya.

(SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Baca Berita Tribun Manado di sini

Tayang di SuryaMalang.com

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved