Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Cerita Para Korban Selamat dari Maut di Stadion Kanjuruhan, Lihat Banyak Jazad dengan Wajah Membiru
Simak cerita detik-detik kejadian nahas itu, dan bagaimana ia bersama rombongan Aremania wilayahnya berhasil lolos dari maut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesaksian demi kesaksian para korban selamat dari maut di Stadion Kanjuruhan, Malang mencuat.
Momen-momen mencekam terekam dalam memori para korban selamat.
Ada yang kehilangan teman, saudara, orang tua, bahkan kehilangan anak akibat tragedi ini.
Baca juga: Update Penyidikan Tragedi Kanjuruhan: 125 Orang Meninggal, 32 Titik CCTV Stadion Diperiksa

Banyak pihak yang pilu dan menyayangkan peristiwa ini dapat terjadi.
Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya ini menjadi catatan kelam bagi persepakbolaan Indonesia.
Gas air mata yang ditembakan pihak kepolisian diduga menjadi pemicu jatuhnya banyak korban.
Lantas bagaimana cerita para suporter yang bisa lolos dari tembakan gas air mata di tribun?
Simak berikut ini.
Korwil Aremania Jalur Gazza Sukorejo Pasuruan, Amin Fals, mengisahkan bagaimana detik-detik kejadian nahas itu, dan bagaimana ia bersama rombongan Aremania wilayahnya berhasil lolos dari maut.
Amin yang saat itu berada di lokasi menjelaskan, sebelum pertandingan berakhir, dia turun untuk mengambil bendera yang dipasangnya.
Saat itu, pertandingan masih berlangsung kondusif dan tidak tampak tanda-tanda akan terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
Namun dia punya firasat akan terjadi sesuatu karena Arema kalah dari Persebaya di kandang dengan skor 2-3.
Alhasil, dia meminta rekan-rekannya untuk meninggalkan stadion lebih cepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pas kejadian saya berada di lokasi. Tepatnya saya di shuttle ban stadion untuk mengambil bendera besar yang biasa kami bawa, karena saat itu pertandingan belum selesai," kata Amin Fals, Minggu (2/10/2022), dikutip dari SURYAMALANG.
"Untuk jumlahnya saya kurang tahu pasti, yang jelas rombongan saya selamat semua karena saat itu ketika injury time babak kedua tujuh menit, kurang lima menit saya minta teman teman keluar."