TRILOGI PEMBANGUNAN JEMAAT
MENJABARKAN TRILOGI PEMBANGUNAN JEMAAT – Yeremia 30:1-24 – Firman Tuhan dan Janji Pemulihan
Warga gereja dipanggil untuk bersekutu, bersaksi dan melayani di mana saja ia hidup dan berada.
MTPJ 2 - 8 Oktober 2022
– Yeremia 30:1-24 –
ALASAN PEMILIHAN TEMA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga gereja dipanggil untuk bersekutu, bersaksi dan melayani di mana saja ia hidup dan berada.
Dalam melaksanakan tugas mulia itu ia sering terluka, apakah dikarenakan tindakan atau ulah sendiri, atau disebabkan oleh pihak yang lain. Luka-luka kehidupan itu bermanifestasi dalam berbagai wujud.
Ada dalam bentuk luka-luka fisik, yang menyerang tubuh manusia, dan ada bentuk luka-luka social lainnya, yakni aksi terror yang dilakukan para teroris, atau berbagai intrik-intrik sosial dan politik yang memecah belah masyarakat.

Ada juga dalam bentuk luka-luka spiritual – berkaitan dengan kehidupan rohani yang terluka, seperti seseorang yang menganggap bahwa doa-doa tidak dikabulkan Tuhan, ia merasa telah ditinggalkan Tuhan.
Seringkali luka-luka fisik, sosial dan spirituali bagai tali temali yang saling berikatan. Untuk itu diperlukan pemulihan. Sumber dan akar pemulihan adalah dari Allah sendiri.
Sebab terkadang Tuhan mengiizinkan luka-luka itu, dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkanNya. Karena Ia adalah sumber dan akar dari pemulihan itu maka apabila Ia melakukan-Nya selalu akan baik pada waktunya dan selalu terindah dengan cara-cara-Nya.
Bahkan, Firman Tuhan adalah Allah sendiri, di dalamnya mengalir kuasa-kuasa yang membentuk, mengubahkan dan menyembuhkan, maka tema minggu ini adalah: “Firman Tuhan dan Janji Pemulihan.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Yeremia 30:1-24 berisi Firman Tuhan yang didengar nabi Yeremia untuk disampaikan kepada Umat Tuhan.
Bukan cuma disampaikan secara lisan, tapi Yeremia ditugaskan untuk menyusunnya dalam satu kitab atau gulungan agar Firman Tuhan ini di waktu-waktu kemudian dapat dibacakan kembali.
Ungkapan “aku akan memulihkan” (Ibrani “shuwb”= memulangkan, membalikkan, menyegarkan) dari keadaan berada di tanah pembuangan kembali ke negeri yang telah diberikan Tuhan kepada nenek moyang mereka.
Yeremia menyampaikan keadaan sakit yang akan dipulihkan: (1) “seperti laki-laki yang hendak melahirkan” (ayat 5-7), tangannya berada di pinggang menahan rasa sakit seperti seorang perempuan yang hendak melahirkan, sedangkan muka setiap orang dalam keadaan pucat ketakutan.
Ini gambaran penderitaan dan luka batin yang sangat mengenaskan. (2) “penyakit yang sangat payah” (ayat 12-13), seperti luka yang tidak dapat disembuhkan.
Bila itu berbentuk luka sosial, saat semua hak yang dimiliki dicabut, tak ada orang yang dapat membela hak-hak mereka. Luka-luka sosial itu tak ada obatnya. (3) “semua kekasih melupakan engkau” (ayat 14). Luka ini adalah yang paling parah dan berat, bangsa itu tidak lagi memiliki kekasih.
Bangsabangsa sekitar tidak mau bersahabat dengan mereka, bahkan Allah yang dulunya melihat Israel sebagai “bija-mata-Nya” tidak lagi mengakuinya dan menolaknya. Bagi Israel, luka terdalam yang dirasakan saat Allah tidak mengakui mereka sebagai umat-Nya. Bagaimana Allah memulihkan (“shuwb”) Israel. Yeremia menyampaikan:
1. “Allah akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka” (ayat . Kuk, gambaran beban dan tekanan yang memberatkan dan melukai. Allah akan mematahkannya (Ibrani, “shabar” = dipatahkan, dihancurkan, dimusnahkan dan dikalahkan) pada hari Tuhan memulihkan bangsa itu. Juga “tali-tali pengikat” yang mengikat bangsa itu diputuskan. Kesudahannya bangsa itu tidak akan mengabdi dan tunduk kepada bangsa penjajah dengan segala kekuatannya karena Allah mengembalikan kesetiaan umat-Nya sehingga melekat pada-Nya.