Ingat Upi Nitasari TKW di Taiwan? Dulu Menderita Hingga Sakit, Kabarnya Kini Dengan Majikan Baru
Siapa sangka, saat pertama kali menginjakan kaki di Taiwan, nasib Upi tidak seberuntung TKW kebanyakan.
"Mungkin ada yang mikir 'kok mbak Upi kerjanya berat banget ya, apa nggak capek, apa nggak bosen, apa nggak protes',"
"Sebenernya ya cepak, tapi aku tu sekarang sudah terbiasa, karena dulu pernah kerja itu lebih banyak dan lebih capek daripada kerja di rumah sini," jelas Upi.
Siapa sangka, saat pertama kali menginjakan kaki di Taiwan, nasib Upi tidak seberuntung TKW kebanyakan.
TKI perempuan ini mengatakan, dulu dirinya selalu salah di mata majikan.
Aturan yang diterapkan oleh majikannya dulu pun sangat ketat.
Bahkan ia tidak pernah mendapatkan upah selama bekerja.
"Pertama dateng ke Taiwan itu bukan cuma kerja di rumah majikan, tapi memang dipekerja di rumah tetangga, ngeberesin kontrakan," kata Upi mulai bercerita.
"Salah-salah terus, nggak boleh ada HP, uang gaji pun nggak pernah dikasih, setiap bulan itu tidak pernah tanda tangan gaji, gajinya itu dipegang sama mereka," sambung Upi.
TKI perempuan ini bahkan mengaku tidak tau bagaimana bentuk uang Taiwan saat ia bekerja di Negeri Formosa tersebut.
Selain itu, gaji Upi juga kerap dipotong oleh majikannya.
"Nggak tau bentuk uangnya itu kayak gimana, pokoknya pengalaman paling pahit itu pas kerja di tahun 2011 sampai 2014," sambung Upi.
Lantaran tidak memegang uang selama bekerja di Taiwan, TKI perempuan ini terpaksa harus mengonsumsi makanan non halal.
Bahkan ia juga bercerita sempat masuk rumah sakit karena kelaparan, dan majikannya tidak peduli sama sekali terkait kondisinya tersebut.
"Bahkan aku sampai masuk rumah sakit itu mereka nggak peduli, karena dulu kelaperan guys lebih tepatnya," ungkap Upi.
"Karena waktu itu setiap minggu disuruh libur, wajib, nah sedangkan aku itu nggak ada uang, kalau mau makan itu nggak enak mau ngambil nasi,"