Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Pranoto Reksosamodra, Menpangad yang Dituduh Terlibat G30S PKI, Menderita Hingga Akhir Hayatnya

Nasib Pranoto Reksosamodra. Menpangad yang Dituduh Terlibat G30S PKI. Menderita Hingga Akhir Hayatnya.

Editor: Frandi Piring
via Surya.co.id
Pranoto Reksosamodra, Menpangad yang Dituduh Terlibat G30S PKI. 

2. Karier Militer

Setelah bergabung PETA di Magelang, Pranoto juga tergabung dalam Kanbu Kyoikutai (PETA) Bogor.

Pranoto kemudian meniti kariernya dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion, hingga menjadi komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah Jawa Tengah.

Pada 1957, Pranoto menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD).

Ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro.

Pranoto lantas menjadi Panglima Kodam III 17 Agustus Sumatera Barat (1958), Panglima Kodam IV Diponegoro (1959-1961), hingga akhirnya menjabat sebagai Asisten III Menteri Panglima Angkatan Darat bidang Personalia (1962-1965).

3. Ketika G30S PKI

Ketika pecah peristiwa G30S yang menewaskan enam jenderal dan satu perwira, Pranoto diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Pelaksana Tugas Harian Menteri Panglima Angkatan Darat. Ia menggantikan Ahmad Yani yang gugur dalam peristiwa G30S.

Pranoto menjabat sebagai Menpangad sejak 3 Oktober 1965 dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Namun, dalam pelaksanannya, Pranoto tidak bisa berbuat banyak, terutama setelah Soeharto diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Hasil Otopsi Mayat Jenderal Korban G30S. Kesaksian Dokter Forensik Usai Otopsi Mayat Jenderal Korban G30S, Hasilnya Tak Seperti yang Beredar
Hasil Otopsi Mayat Jenderal Korban G30S. Kesaksian Dokter Forensik Usai Otopsi Mayat Jenderal Korban G30S, Hasilnya Tak Seperti yang Beredar (via IndoCropCircles.wordpress.com)

Setelah itu, karier dari Pranoto mulai meredup. Pada 16 Februari 1966, melalui Perintah Penangkapan/Penahanan No.37/2/1966, Pranoto ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. Pranoto ditahan dengan tuduhan terlibat G30S.

Mulai saat itu, karier Mayor Jenderal Pranoto habis. Sebulan kemudian, pada 7 Maret 1966, Pranoto statunya berubah menjadi tahanan rumah yang berdasarkan Surat Perintah Ketua Team Pemeriksa Pusat No.Print. 018/TP/3/1966.

Setelah menjadi tahanan rumah selama tiga tahun, Pranoto ditahan lagi pada 4 Maret 1969 berdasarkan Surat Perintah Penangkapan/Penahanan No.Print. 212/TP /1/1969.

Adapun tuduhan penahanan Pranoto masih sama, yakni terlibat G30S.

Kemudian pada 20 November 1970, berdasarkan Surat Keputusan No. Kep./E/645/1I/1970 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI, Jenderal Maraden Panggabean, Pranoto diskors dari Angkatan Darat.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved