Kasus Gubernur Lukas Enembe
Gubernur Lukas Enembe Disebut Punya Tambang Emas dan Hobi Main Judi di Kasino
Gubernur Lukas Enembe disebut memiliki tambang emas di Distrik Mamit,Kabupaten Tolikara, Papua.
"Beliau masih keadaan sakit kemungkinan tidak akan hadir, yang jelas beliau masih sakit,” jelas Aloy, Rabu, seperti diberitakan Kompas.com.
Menurut Aloy, kliennya akan dimintai keterangan seputar dugaan gratifikasi Rp1 miliar yang diterima.
Ia menyebut, penyidik tidak akan mengulik persoalan lain seperti dugaan setoran uang Rp560 miliar ke kasino judi.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, KPK akan mengirimkan surat panggilan kedua kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Hukum acara untuk menghadirkan tersangka, step step-nya ada pemanggilan pertama, pemanggilan kedua, ada surat perintah,
semuanya nanti akan tergantung dengan situasi dan kondisi, akan bisa berkembang," kata Deputi Penindakan KPK, Karyoto, Rabu.
"Yang akan saya lakukan di tahap ini setelah pemanggilan pertama tidak datang, kita panggil panggilan kedua yang akan dilayangkan mungkin besok,
akan dilayangkan ke Papua dan untuk waktu datang di minggu berikutnya," terangnya.
Untuk diketahui, PPATK menemukan adanya transaksi setoran tunai yang dilakukan Lukas Enembe di kasino judi senilai 55 juta dolar Singapura
atau sekira Rp560 miliar yang dilakukan dalam periode tertentu.
Selain itu, ditemukan setoran tunai di kasino judi tersebut dalam periode pendek senilai 5 juta dolar Singapura.
Lukas Enembe Belum Dijemput Paksa, KPK: Kita Tak Ingin Ada Pertumpahan Darah
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, upaya jemput paksa terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe tergantung situasi.
Marwata menuturkan, pihaknya juga tak ingin memaksakan penjemputan paksa Enembe karena situasi di Papua tengah tidak kondusif.
“Kita lihat situasi (jemput paksa), enggak mungkin kan kita paksakan kalau situasinya seperti itu.