Manado Sulawesi Utara
Koordinator Pasar Pinasungkulan Manado Sulawesi Utara: Lokasi Pedagang yang Digusur Sudah Disiapkan
Koordinator Pasar Karombasan Manado Romi Tendean mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi bagi pedagang yang digusur
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
lihat foto
Memandang hampa ke arah kiosnya yang porak poranda. Airmatanya tumpah.
Penertiban pedagang buah dan barito di seputaran Pasar Karombasan Manado, provinsi Sulut, membawa kegetiran bagi pedagang. Lisye Kolondam, salah satu pedagang mengaku sudah jualan di sana selama 30 tahun.
"Gedung ini belum berdiri saya sudah jualan buah di sini," kata dia.
Tempat jualan Lisye adalah di bawah tiang listrik di jalan masuk ke arah Pasar Karombasan dari arah Pakowa.
Lisye mengaku bersedia pindah, asal saja Pasar sudah ditata.
Persoalannya pasar karombasan masih belum tertata.
"Tapi ini Pasar masih berantakan, lokasi kami dipindahkan juga dekat dengan penjual daging dan kotor, mana ada yang mau beli," kata dia.
Jualan di sana 30 tahun, ironisnya Lisye terancam tak dapat tempat di dalam pasar gara gara belum memasukkan KTP.
Ia beralasan KTPnya ketinggalan saat pendataan.
"Ini kebijakan yang buruk, kok kami dipindah di saat kondisi pasar belum tertata, selama ini saya selalu taat bayar retribusi 15 ribu per hari, kok seperti ini," katanya.
Iva penjual lainnya juga mengaku membayangkan masa depan suram di dalam lokasi pasar.
Lokasinya yang buruk membuatnya tak yakin tempat itu akan didatangi tamu.
"Siapa lagi yang mau kedalam untuk membeli sementara lokasinya seperti itu," kata dia.
Selama ini Iva menyewa lapak kepada warga seharga 42 juta per tahun.
Setiap hari ia bayar retribusi sebesar 15 ribu kepada pihak PD Pasar.
"Kini saya pusing, sudah bayar 42 juta tapi kini harus keluar padahal belum setahun kami di sini," katanya. (Arthur Rompis)
Baca juga: KT Bersatu Tobayagan Bolsel Sulawesi Utara Gelar Aksi di PT JRBM, Sampaikan Sejumlah Tuntutan
Baca juga: Beli Rumah di AKR Grand Kawanua Manado, Gratis iPhone 14 Pro Max dan Tour Bali
