Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Baru Terungkap Latar Belakang 'Kakak Asuh' Ferdy Sambo Dibeberkan Pengamat, Perannya Tak Main-Main

Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi mengatakan, ‘kakak asuh’ Ferdy Sambo memiliki posisi strategis di internal Kepolisian

Editor: Glendi Manengal
Kolase Tribun Manado
Sosok 'kakak asuh' yang back up Ferdy Sambo di Kepolisian 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait kasus Ferdy Sambo yang saat ini masih dalam penyidikan.

Diketahui sebelumnya diduga ada 'kakak asuh' yang memback up Ferdy Sambo.

Hingga seorang pengamat beberkan latarbelakang 'kakak asuh' Ferdy Sambo.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5.0 SR Kamis 22 September 2022 Guncang Sumatera Barat Pagi Ini

Ferdy Sambo Usai Tak Lagi Jadi Anggota Polri, Tidak Dapat Gelar Purnawirawan dan Uang Pensiun.
Ferdy Sambo Usai Tak Lagi Jadi Anggota Polri, Tidak Dapat Gelar Purnawirawan dan Uang Pensiun. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi mengatakan, ‘kakak asuh’ Ferdy Sambo memiliki posisi strategis di internal Kepolisian Republik Indonesia.

Para 'kakak asuh' itu ada yang masih aktif, dan ada yang sudah tidak aktif di kepolisian.

Penjelasan Muradi tersebut disampaikan dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Rabu (21/9/2022).

“Formal itu adalah kakak asuh yang masih aktif dan memiliki posisi strategis dan informal itu kakak asuh yang sudah tidak pegang posisi tapi sebelumnya strategis,” tuturnya.

“Dua ini saya mengingatkan sejak pertama jadi tersangka, karena ada karakter yang seolah-olah mau menyelamatkan, minimal mengurangi hukuman dari total sangkaan hukuman mati dari yang bersangkutan.”

Menurutnya, ‘kakak asuh’ ini punya peran, misalnya membangun persepsi publik saat persidangan Ferdy Sambo atau FS bahwa seolah-olah FS ini innocent dan sebagainya.

“Ini akan mengganggu ataupun mempengaruhi perspektif hakim dan jaksa.”

Saat presenter Sapa Indonesia Malam, Aiman Witjaksono, menanyakan, apakah ‘kakak asuh’ tersebut berasal dari  internal Polri?

Muradi membenarkan, dan menjelaskan bahwa yang ia maksud adalah senior FS di Akademi Kepolisian (Akpol).

“Internal Polri. Betul (angkatannya lebih senior), dia menjadi orang yang kemudian lebih senior dibanding Sambo.”

“Ada beberapa kakak asuh yang pangkatnya justru lebih rendah, tapi dia di Akpolnya senior,” Muradi menegaskan.

Salah satu ‘kakak asuh’, kata Muradi sudah purnawirawan, tetapi dialah yang punya pengaruh, mulai menjadikan Ferdy sebagai jenderal bintang satu, jenderal bintang dua, hingga diangkat menjadi Kadiv Propam.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved