Polisi
Sosok Polisi Bripka Faizal Rizal, Anggota Brimob Selamatkan Pelaku Tabrak Lari dari Amukan Massa
Aksi heroik anggota Brimob Polda Sulawesi Utara yang menyelamatkan seorang pelaku tabrak lari dari amukan massa menjadi viral di media sosial.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi heroik anggota Brimob Polda Sulut yang menyelamatkan seorang pelaku tabrak lari dari amukan massa menjadi viral di media sosial.
Dia berhasil menenangkan hati warga yang sebelumnya geram dengan aksi seorang remaja yang menabrak 3 kendaraan, di jalan kampung arab Kota Manado, jalan paal 2 dan di jalan kairagi.
Lantas siapa anggota Brimob tersebut?
Dia adalah Bripka Faizal Rizal, personil Batalyon A Pelopor yang kini ditugaskan menjaga kantor perwakilan Bank Indonesia Sulut di jalan 17 Agustus.
Bripka Faizal pun kaget saat ini menjadi sorotan di media sosial atas aksi heroik yang dilakukannya itu.
"Secara pribadi saya senang, namun dibalik itu semuanya memangmenjadi tugas kami, karena motto anggota Brimob yaitu jiwa ragaku demi kemanusiaan," ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Awal mula kejadian ini terjadi hingga dia menyelamatkan pelaku tabrak lari diceritakannya.
Kala itu, Bripka Faizal baru selesai bekerja dan pulang menuju asrama mako Sat Brimob Polda Sulut.
Tiba-tiba di jalan kairagi, dia mendengar suara teriakan-teriakan orang untuk menahan kendaraan yang berada di belakangnya.
"Suara itu terdengar dan saya langsung, disitu saya juga langsung massa dengan kendaraan bermotor dengan spontan saya lihat beringas memukul kendaraan mobil calya yang digunakan pelaku," jelasnya.
Melihat hal tersebut, Bripka Faizal langsung mendekat dan menghimbau warga untuk tidak melakukan anarki atau kekerasan.
Maju secara sendiri, Bripka Faizal melakukan berbagai upaya untuk menenangkan warga sangat geram karena ingin memukul pelaku.
"Massa mungkin warga saat itu emosi, jadi saya langsung sampaikan kalau jadi apa-apa kepada pelaku ini, siapa yang akan bertanggung jawab nanti," jelasnya.
Dia pun dengan rendah hati memohon kepada warga untuk tidak melakukan aniaya.
"Karena saat itu mereka sudah menyampaikan jika pelaku harus dibunuh, disitu saya menghimbau, meminta tolong dan minta maaf kepada warga agar peristiwa penganiayaan itu tidak terjadi," ujarnya.