Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim Gagas Program D'Komposer, Hasil Panen Naik Dua Kali Lipat
PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Gagas Program D'Komposer, Hasil Panen Naik Dua Kali Lipat.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
"Hal ini menunjukkan jika jerami bisa kita olah menjadi unsur organik tanpa ada lagi emisi yang dihasilkan akibat pembakaran," lanjut Teguh.
Menurut Teguh, Pupuk Kaltim sebagai pelopor transformasi hijau Petrokimia menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 32,50 persen di tahun 2030, dengan menerapkan aspek Environment, Social and Governance (ESG).
Langkah ini diaplikasikan dalam program inovatif berkelanjutan, untuk memberi nilai tambah dan manfaat bagi para petani dalam mendorong optimalisasi sektor pertanian Nasional.
"Ini salah satu wujud peran aktif Pupuk Kaltim dalam memperbaiki kualitas tanah untuk mendukung pertanian berkelanjutan, disamping kontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim dunia," jelasnya.
Sesuai dengan prinsip CSV, Pupuk Kaltim menekankan implementasi D'Komposer untuk memberi dampak langsung terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan kapasitas petani.
Ini sejalan dengan prioritas program TJSL perusahaan berdasarkan arahan Kementerian BUMN.
Teguh bilang, keberhasilan dan efektivitas ujicoba Biodex di Sidrap dan Bone, program ini akan terus diperluas di Sulawesi Selatan hingga daerah lain di Indonesia.
Sehingga kesinambungan upaya Pupuk Kaltim dalam menekan emisi karbon akan berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas lahan pertanian masyarakat.
Bupati Sidrap Dollah Mando, mengapresiasi kontribusi Pupuk Kaltim membantu petani mengembalikan unsur organik lahan dan peningkatan produktivitas melalui pengomposan insitu pada program D'Komposer.
Ia berharap program ini semakin diperluas, didukung ketersediaan pupuk memadai bagi petani di tiap musim tanam sehingga produksi padi Kabupaten Sidrap semakin optimal.
"Pemerintah daerah juga siap mengawal program ini untuk musim tanam selanjutnya, sehingga pengolahan lahan pertanian dapat lebih dimaksimalkan," ucap Dollah Mando.
Mewakili petani, Usman dari Kelompok Tani Massiddi Adae Sidrap, menyebut penggunaan Biodex pada demplot program D’Komposer ini menunjukkan peningkatan performa tanaman padi secara signifikan, terlihat dari bulir yang berukuran lebih besar.
Tanaman juga lebih tahan terhadap serangan penyakit hawar daun dengan pertumbuhan yang lebih sehat.
Dengan demikian potensi panen yang dihasilkan jauh lebih optimal mencapai 9,9 ton per ha. Dua kali lipat dari sebelumnya.
"Sebelum ini bulir padi lebih kecil. Tanaman juga rentan terkena hama dan penyakit karena bakteri, sehingga hasil panen hanya sekira 5-6 ton saja," ucap Usman.
Pria yang juga distributor pupuk bersubsidi ini pun berharap, program pendampingan D'Komposer terus ditindaklanjuti Pupuk Kaltim dengan menyasar kelompok tani lainnya. (ndo)
• Profil Junior Dewantara Malingkas Nyong Sulawesi Utara 2022
• Potret Cantik Tasya Farasya, Pamer Baby Bump Saat Hamil 7 Bulan, Curi Perhatian